Banten Kembangkan Teknologi Pertanian

Kamis, 11 Agustus 2011 – 04:01 WIB

TANGERANG - Provinsi Banten yang menjadi salah satu dari 10 lumbung padi terbesar nasional, terus berupaya menggelar program guna mencapai target produksi padiBahkan, Banten berupaya agr produksi padi lebih tinggi dibandingkan Angka Ramalan (AR) produksi padi 2011

BACA JUGA: Batam Seriusi Pembangunan Monorail

Pada 2010, Banten mencapai angka produksi beras 2.048.152 ton GKG (Gabah Kering Giling).
 
Produksi itu memberikan kontribusi 3,6 persen terhadap produksi beras nasional
Sedangkan target 2011 sebesar 2.089.382 ton GKG atau lebih tinggi dari 2010

BACA JUGA: Nama Empat Kada Sudah Dikantong Menhut

Kontribusi terhadap produksi beras nasional ditargetkan bisa naik 5 persen
Dengan pencapaian itu, akan memberikan kenaikan surplus produksi hingga 110.413 ton setara beras yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Banten selama 1,5 bulan

BACA JUGA: Mangkir Kerja, 11 PNS Dipecat



”Meraih peringkat 9 nasional dalam penyediaan lumbung padi nasional bukan hal yang mudahItu tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku pertanian,” terang Gubernur Banten, Rt Atut Chosiyah saat menghadiri puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) Ke-16 Tahun 2011 yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Auditorium Graha Widya Bhakti, Puspiptek Serpong, Kota Tangsel

Atut juga mengatakan kedepannya Pemprov Banten akan berupaya dan terus mendorong penguatan teknologi di bidang pertanianPenerapan teknologi, menurutnya juga, memiliki sasaran utama meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan ketahanan pangan daerah khususnya maupun nasional pada umumnya.

Salah penerapan teknologi yang sudah berjalan adalah penanaman bibit padi Varietas Unggulan Mira (Mutasi Radiasi) 1 hasil pengembangan  Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bekerjasama dengan LPPM Untirta di Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten SerangPada pertengahan Juni lalu, dilakukan panen rayaDengan hasil 7,5 ton/Ha.

Deputi Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Batan, Taswanda Taryo mengatakan padi jenis Mira 1 merupakan varietas hasil pengembangan Batan dan telah menggunakan aplikasi teknologi nuklir di bidang pertanianJenis ini kuat terhadap hama padi seperti wereng coklat dan cocok untuk semua jenis Ph tanah yang berbeda-beda di IndonesiaUji coba pengembangannya sudah di 23 provinsi se-Indonesia

Varietas padi jenis Mira 1, diharapkan dapat menjadi varietas unggul potensial dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan di Provinsi BantenSedangkan sasaran akhirnya adalah meningkatnya kesejahteraan petani Indonesia dan Banten khususnya

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untirta, Soleh Hidayat, Mira 1 telah dikembangkan di 24 kecamatan dan 35 desa dengan 16 unit penangkaran benihTaswanda juga menegaskan jangan ada keraguan menyantap padi varietas Mira 1, karena meskipun melibatkan teknologi nuklir tapi dijamin tidak ada radiasi yang tertinggal di situ”Sangat aman untuk dikonsumsi,” terangnya(bb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Desa Sentra Petasan Dirazia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler