jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan di daerah 3T dengan tujuan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan.
Daerah 3T merupakan singkatan dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia.
BACA JUGA: Janji Sandiaga kepada Guru Non-PNS, Sudah Terbukti saat jadi Wagub DKI
Sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang tapal batas Indonesia. Letak daerah yang berada jauh dari ibu kota provinsi menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat dikarenakan pembangunan infrastruktur yang belum merata.
BACA JUGA : Tahun Ini Dana BOP PAUD Rp 4,47 Triliun
BACA JUGA: Mendikbud Sebut Banyak TK Swasta Tutup Gara - gara PAUD
Beberapa permasalahan pendidikan, di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) antara lain; persedian tenaga pendidik, distribusi tidak seimbang, insentif rendah, kualifikasi di bawah standar, guru-guru yang kurang kompeten, serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang ditempuh, penerapan kurikulum di sekolah belum sesuai dengan mekanisme dan proses yang standarkan.
Permasalahan lainnya adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi. Menghadapi permasalahan seperti ini, kehadiran TIK sangat dibutuhkan di daerah 3T.
BACA JUGA: Gaji Guru PAUD Bisa Mencapai Rp 3 Juta
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan telah memungkinkan orang untuk bisa mengakses informasi pendidikan secara lebih optimal dan efisien.
BACA JUGA : Galih Ginanjar: yang Saya Sampaikan Memang Faktanya Seperti itu
Pemanfaatan TIK untuk pendidikan di daerah 3T bisa disesuaikan dengan kondisi pendidikan di daerah 3T, antara lain kondisi sekolah, kondisi siswa, kondisi guru, dan kurikulum sekolah.
Salah satu media pembelajaran yang sesaui dengan kondisi pendidikan di daerah 3T adalah media audio, karena media ini harganya murah, portable, bisa diputar ulang, dapat digunakan bersama-sama, dan dapat merangsang partisipasi aktif pendengar.
Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) sebagai UPT Pustekkom Kemendikbud adalah salah satu pengembang media pembelajaran berbasis audio.
Dalam mengemban tugas dan fungsinya, BPMRPK telah mengembangkan berbagai model dan format media audio pembelajaran untuk PAUD.
Berkaitan dengan pemanfaatan media audio pembelajaran untuk daerah 3T untuk PAUD, maka diperlukan adanya fasilitasi dengan bentuk kegiatan berupa bimbingan teknis untuk pendidik anak usia dini di kawasan 3T.
"Tujuannya adalah agar pemanfaatan media audio pembelajaran dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pengembangan model," Kepala Seksi Produksi BPMRPK Sri Wahyuni.
Kegiatan fasilitasi pemanfaatan media audio pembelajaran untuk anak usia dini di kawasan 3T ini dilaksanakan dalam 3 tahapan masing-masing selama 3 hari, yaitu pada tanggal 24-26 Juni 2019, 17-19 Juli 2019, dan 24-26 Juli 2019.
Adapun 23 lokasi tersebut Pulau Sumatera terdiri dari Kota Sabang, NAD, Kab. Pasaman Barat Sumatera Barat, Kab. Seluma Bengkulu, Kab Banyuasin Sumatera Selatan, dan Kab. Pesisir Barat, Lampung.
Kemudian Pulau Kalimantan berada di Kab. Sintang Kalimantan Barat dan Kab. Sambas, Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Pulau Sulawesi terdiri dari Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, Kab. Mamuju Tengah Sulawesi Barat, Kab Jeneponto Sulawesi Selatan, Kab. Pohuwato Gorontalo, dan Kab. Bombana Sulawesi Tenggara.
Pulau Jawa terdiri dari Kab. Lebak, Banten , Kab. Pandeglang, Banten dan Kab. Sampang, Jawa Timur.
Adapun kepulauan di Indonesia Timur terdiri dari Kab. Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Kab. Belu Nusa Tenggara Timur , Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat, Kab. Bima, Nusa Tenggara Barat, serta Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Kab Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Pelaksanaan fasilitasi pemanfaatan media audio pembelajaran untuk anak usia dini di kawasan 3T tahap 1 pada tanggal 24-26 Juni 2019 telah berjalan dengan lancar, antusiasme pendidik PAUD di kawasan 3T sangat tinggi.
"Pada pelaksanaan fasilitasi tersebut di setiap lokasi BPMRPK membagikan paket media audio pembelajaran berupa audio player dan panduan pemanfaatan media audio pembelajaran untuk anak usia dini untuk 32 TK atau PAUD di masing-masing daerah," imbuhnya.
Dengan begitu, secara keseluruhan perangkat pembelajaran yang dibagikan sebanyak 724 paket media audio pembelajaran PAUD untuk 634 sekolah di 23 lokasi 3T.
Melalui bimbingan pemanfaatan ke penerima paket ini, diharapkan mereka dapat kembali menyebarluaskan ke lingkungan terdekat sekolahnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Guru PAUD Merasa Dilupakan
Redaktur & Reporter : Natalia