jpnn.com, JAKARTA - Matata Edu Inovasi meluncurkan virtual hub berbasis web untuk mempertemukan calon pemagang dengan pemberi magang.
Virtual hub itu merupakan akumulasi keresahan dari pennggagasnya, Enrico Pitono dan Tari Sanjojo.
BACA JUGA: Sebelum Magang ke Jepang, Pemuda Tani dapat Pembekalan Langsung dari Mentan SYL
Founder Matatacorp, holding company Matata Edu Inovasi Enrico Pitono mempertanyakan kualitas pekerja magang di tempatnya bekerja di bidang perbankan.
"Mereka rata-rata tidak diperlengkapi dengan kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan mereka sehari-hari,” ujar Enrico Pitono dalam keterangan tertulis, rabu (14/4).
BACA JUGA: Vietnam Berguru Program Magang Pekerja ke Indonesia
Kemampuan yang dimaksud merujuk pada soft skill lebih mendasar, yaitu berinteraksi, berkomunikasi, sekaligus kemampuan menempatkan diri di tengah dunia kerja.
Psikolog dan pendidik Tari Sandjojo mengamini hal tersebut. "Gap antara dunia kerja dan dunia pendidikan merupakan dampak dari ketidakluwesan kurikulum dalam merespons kebutuhan industri penyerap tenaga kerja," ujarnya.
BACA JUGA: Kemenag Jajaki Magang Profesional Mahasiswa PTKI
Kehadiran platform Bantu Kerja yang dirancang sejak 2016 itu bertujuan untuk menjembatani kebutuhan industri dengan ekspektasi dari pemagang.
Platform ini juga berlaku sebagai fasilitator komunikasi antar kedua pihak mengenai berbagai proyek magang yang ditawarkan.
Pada platform ini, setiap mitra industri yang membutuhkan tenaga magang mampu mengunggah proyek magang yang mereka punya, sehingga calon pemagang bisa melakukan penawaran.
Selain itu, platform Bantu Kerja juga menawarkan pembekalan berbentuk modul dengan isi bersifat komplementer terhadap pembelajaran yang didapatkan di lembaga pendidikan formal.
Platform ini juga menerapkan sistem serupa game, yang mengharuskan calon pemagang melengkapi tugas untuk mencapai tahap final. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh