Bantu Para Petani, Pj Gubernur Kondomo Ingin Jadikan Papua Pegunungan sebagai Lumbung Pangan

Minggu, 05 November 2023 – 23:08 WIB
Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Papua Pengunungan Nikolaus Kondomo bersama para petani Lahan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPT) di Kampung Tulem, Distrik Wita Waya, Kabupaten Jayawijaya. Foto: dok PP

jpnn.com, PAPUA - Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Papua Pengunungan Nikolaus Kondomo secara resmi membuka Lahan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPT) di Kampung Tulem, Distrik Wita Waya, Kabupaten Jayawijaya pada Jumat (3/11)

“Saya mendorong Provinsi Papua Pegunungan ini menjadi lumbung pangan terbesar untuk tanah Papua dan Indonesia. Saya berterima kasih kepada masyarakat Tulem yang sudah menyerahkan tanah 12 hektar untuk membuka lahan kawasan industri ini,” kata Pj. Gubernur Nikolaus Kondomo di sela-sela kegiatan itu.

BACA JUGA: Buah Manis Edukasi Transaksi Digital UMKM di Papua, Pengguna QRIS BRI Moncer

Menurut Kondomo, untuk mendukung program ini, dia telah mendatangkan dan melantik salah seorang tim ahli ekonomi dari Sumatera dan telah melakukan survei.

Program ini, kata dia, sejalan dengan instruksi presiden dalam mendorong ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Menko PMK Sebut Pemuda Papua Terbukti Mampu Jadi Penggerak Kemajuan

Oleh karena itu, Kondomo ingin masyarakat di Papua Pegunungan pun bisa maju dalam bidang pertanian, bisa menikmati hasil alam mereka sendiri, dan bisa sejahtera.

“Saya lakukan terobosan ini supaya masyarakat petani di Papua Pengunungan bisa dibantu. Karena saya melihat masyarakat di sini punya tradisi dan budaya bertani yang sangat kuat sejak dulu, tinggal kita fasilisasi dan memberikan modal usaha. Apalagi tanah kita sangat subur. Lahan ini akan kita jadikan sebagai kebun percontohan di Provinsi Papua Pegunungan,” tegasnya.

BACA JUGA: Menteri Hadi Serahkan Sertifikat Tanah Ulayat untuk Suku Sawoi Hnya di Papua

Yan Yogobi, salah seorang tokoh masyarakat Tulem mengatakan pihaknya sudah bersepakat menyerahkan lahan seluas 12 hektar untuk dijadikan Lahan Kawasan industri Pertanian Terpadu di Distrik Tulem, Kabupaten Jayawijaya.

“Bila kurang kami tambah lagi. Kami lepas tanah ini dan dukung pemerintah yang sudah membantu fasilitasi kami untuk peralatan dan ahli ekonomi yang modern. Terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Kondomo untuk mendorong kami maju dalam bidang pertanian ke depan,” kata Yogobi.

Sementara Tim Ahli Ekonomi Provinsi Papua Pegunungan, Mujianto menjelaskan dia baru saja dilantik menduduki jabatan ini oleh Penjabat Gubernur Kondomo.

Oleh karena itu, ini merupakan program terobosan pertamanya. Dia ingin para petani bisa dibina dan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Sebab tanah di Papua Pegunungan sangat subur.

“Saya pernah lakukan ini di Sumatera dalam hal membina para petani. Mereka sudah sukses menanam padi, bawang merah, dan sayur sayuran. Saya dipanggil ke sini untuk membantu masyarakat Papua Pegunungan untuk bercocok tanam dalam skala besar. Saya senang bisa hadir untuk membina dan mendidik para petani di sini. Oleh karena itu, saya juga akan bangun kerja sama dengan beberapa kampus di Wamena, libatkan mahasiswa untuk bertani sambil belajar,” tegas Mujianto.

Bantuan Alat Kerja

Pj. Gubernur Papua Pengunungan Nikolas Kondomo dalam giat itu juga turun langsung melihat hasil tanaman keledai guna menopang produksi tahu di Wamena.

Selain itu, dia juga menyerahkan bantuan alat kerja dan modal usaha sedikit bagi petani di Kampung Tulem.

Adapun bantuan alat kerja pertanian yang diserahkan Pj. Gubernur Kondomo secara simbolis kepada petani setempat yakni parang, sekop, linggis, dan palu arit.

“Saya berharap masyarakat 8 kabupaten pegang parang, sekop, dan linggis untuk mulai gali tanah dan tanam yang bisa menghasilkan uang Untuk menghidupkan diri dan keluar. Kenapa saya kasih alat saja? Karena uang miliaran ada tidur di bawah tanah ini. Tinggal kita gali dan olah jadikan uang untuk kesejahteraan ekonomi,” tegas Kondomo.

Menurut Gubernur Kondomo, sesuai arahan presiden, semua daerah harus meningkatkan ketahanan pangan melalui sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Oleh karena itu, melihat potensi lahan di Papua Pegunungan yang sangat subur, pihaknya mendorong adanya pertanian modern sehingga provinsi ini menjadi lumbung pangan ke depan.

“Jadi saya minta masyarakat, jangan datang di kantor gubernur atau kantor bupati bawa proposal untuk minta bantuan pemerintah. Tidak ada uang tetapi kalau minta buka lahan, kami siap fasilitasi,” tegasnya.

Ketua Kelompok Tani Keledei Dimantus Yelipele mengungkapkan rasa terima kasihnya mewakili para petani pada Penjabat Gubernur Papua Pegunungan yang telah turun langsung melihat masyarakat dan sudah memberikan modal usaha, termasuk bangun gudang penampungan hasil panen, serta alat kerja.

“Sudah banyak yang kami dapat, maka saya meminta kepada masyarakat untuk mari kita harus. Budaya kami orang gunung adalah kerja, bukan tukang minta-minta di kantor gubernur dan kantor bupati. Mari bertani, gali tanah dan jual hasilnya. Kami sudah buktikan, tanam kedelai ini sudah sekitar tiga tempat dan ini kebanyakan ibu-ibu janda dan hasilnya kami jual di orang yang punya pabrik tahu,” ujarnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler