jpnn.com, JAKARTA - PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), pemain utama GPS tracker Indonesia melalui merek Fox Logger akan memperkenalkan ultrasonic fuel sensor kepada konsummen di Indonesia.
Perangkat yang didukung teknologi kecerdasan buatan (AI) diklaim bisa memantau konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan secara real-time.
BACA JUGA: Produk Fox Logger Ini Siap Bawa Industri Logistik Lebih Modern
CEO IOTF Alamsyah Cheung mengatakan produk ini akan dihadirkan sebagai langkah inovatif untuk mendukung efisiensi operasional di sektor logistik.
"Ultrasonic fuel sensor ini menjawab kebutuhan dengan menawarkan teknologi yang dapat membantu perusahaan logistik memonitor konsumsi bahan bakar dengan akurat," ungkap Alamsyah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10).
BACA JUGA: Fox Logger Rilis Dashcam Berbasis Teknologi AI, Bisa Pantau Sopir Mengantuk
Dia menambahkan perangkat itu secara otomatis menganalisis pola konsumsi bahan bakar dan dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang berpotensi merugikan perusahaan.
Teknologi AI, kata dia memungkinkan sistem untuk belajar dari pola penggunaan bahan bakar normal, sehingga jika terjadi penyimpangan yang tidak wajar, sistem akan segera memberikan notifikasi kepada manajemen.
BACA JUGA: Ikuti Tren, Fox Logger Fokus Kembangkan Produk Berbasis Kecerdasan Buatan
Sensor itu ditempelkan pada tangki bahan bakar truk atau bus dan secara berkala mengirimkan data ke platform Fox Logger.
Data tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami.
“Dengan akurasi hingga 95 persen, teknologi ini tidak hanya memantau, tetapi juga mampu memprediksi perilaku konsumsi bahan bakar berdasarkan data historis yang terkumpul,” jelas Alamsyah.
Keunggulan lain dari perangkat itu adalah integrasinya dengan GPS tracker Fox Logger yang memungkinkan pengiriman dan analisis data secara real-time setiap menit.
Hal ini memberikan akses langsung ke pada manajemen untuk memantau kondisi armada dan menerima notifikasi jika terjadi potensi pencurian atau penyalahgunaan bahan bakar.
Menurut Alamsyah, kemampuan ini sangat penting bagi perusahaan logistik yang operasionalnya bergantung pada ketepatan waktu dan keamanan, terlebih karena kendaraan sering kali beroperasi jauh dari jangkauan pengawasan langsung.
Pemanfaatan AI dan teknologi Internet of Things (IoT) diharapkan dapat memperkuat daya saing perusahaan logistik Indonesia di era digital.
Dalam aspek keamanan data, IOTF mengimplementasikan standar keamanan ISO 27001:2013, memastikan perlindungan data klien, termasuk data konsumsi bahan bakar dari potensi kebocoran informasi.
“Keamanan data adalah prioritas kami, terutama dengan semakin banyaknya informasi sensitif yang dibutuhkan untuk pengoptimalan operasional perusahaan logistik,” kata Alamsyah.
Teknologi AI yang digunakan juga memiliki lapisan enkripsi tambahan untuk memastikan keamanan data secara end-to-end.
Melalui teknologi ultrasonic fuel sensor, IOTF berharap dapat memberikan solusi konkret bagi perusahaan logistik yang berfokus pada efisiensi dan produktivitas.
Teknologi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukur konsumsi bahan bakar, tetapi juga sebagai sistem prediksi dan pengawasan yang mampu mencegah kerugian akibat pencurian bahan bakar.
Alamsyah menjelaskan, menargetkan solusi ini untuk perusahaan logistik dan operator bus, yang dapat memperoleh visibilitas lebih baik atas konsumsi bahan bakar serta meningkatkan keamanan dan efisiensi armada mereka.
“Kami erus berinovasi untuk memberikan solusi yang relevan dan bermanfaat bagi industri logistik yang semakin terintegrasi secara digital,” pungkas Alamsyah. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Pencurian, Fox Logger Meluncurkan GPS Tracker untuk Sepeda Motor, Sebegini Harganya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian