jpnn.com, BONTANG - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang melalui Puskesmas Bontang Utara 2, menggelar Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), serta Penyegaran Antropometri, bagi puluhan kader Posyandu Kelurahan Loktuan dan Gunung Elai Bontang Utara.
Pelatihan berlangsung selama lima hari di Gedung Koperasi Karyawan PKT, mulai Senin (20/6).
BACA JUGA: Ivan Gunawan Ungkap Rasa Kecewa, Gegara Ayu Ting Ting Dekat Sama Jordi Onsu?
Pimpinan Puskesmas Bontang Utara 2 Dwiyanti, menjelaskan peserta pelatihan terdiri dari 72 kader posyandu Kelurahan Loktuan dan lima kader dari kelurahan Gunung Elai.
Selama pelatihan para kader akan dibekali pengetahuan dan keterampilan pemberian makan bagi bayi dan anak, hingga kemampuan konseling yang bisa diterapkan secara mandiri di lingkungan keluarga maupun posyandu.
BACA JUGA: 5 Penyebab Munculnya Bisul di Sekitar Ms V, Ladies Harap Waspada, ya!
"Untuk penyegaran antropometri, para kader dilatih untuk mampu melakukan pengukuran tubuh serta penimbangan anak sesuai standar dalam menilai status gizi dan pertumbuhan," ujar Dwiyanti.
SVP SPI PKT Budi Susilo, mengungkapkan pelatihan ini merupakan kesinambungan kepedulian PKT terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak di Kota Bontang, sekaligus upaya mencegah terjadinya stunting melalui pelayanan berbasis masyarakat.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Kembali Raih Penghargaan Properda Emas, 7 Tahun Berturut-turut
Hal ini merupakan salah satu fokus PKT, dengan meningkatkan kontribusi dalam menekan angka stunting di Kota Bontang guna mendukung tercapainya 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan pelatihan ini, para kader posyandu diharap mampu mengimplementasikan PMBA dan pemantauan pertumbuhan anak secara mandiri.
"Keterampilan kader posyandu dari pelatihan ini dapat menjadi salah satu langkah preventif dalam pengendalian stunting di Kota Bontang," tambah Budi Susilo.
Sekretaris Kota Bontang Aji Erlynawati, mengapresiasi komitmen PKT dalam mendukung penanganan dan pengendalian stunting melalui pembinaan kader posyandu secara berkesinambungan.
"Adanya kolaborasi dengan PKT, Pemkot Bontang optimis angka prevalensi stunting yang saat ini 19 persen mampu ditekan hingga 14 persen di tahun 2024, Kami ucapkan terima kasih kepada PKT yang telah membekali kader posyandu pada pelatihan ini, sehingga bisa memberikan pelayanan mandiri untuk kedepannya," harap Aji Erlynawati.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada