jpnn.com, JAKARTA - Organisasi sayap PDI Perjuangan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) mengirimkan tim ke Kabupaten Asmat, Papua. Tim yang diberangkatkan pada 24 Januari itu ditugaskan untuk ikut membantu warga korban kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat.
Tim Baguna yang kini sudah berada di Asmat juga terus dipantau oleh DPP PDIP. Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, kini tim Baguna sudah berada di Distrik Fayit, Asmat.
BACA JUGA: Kunjungi Asmat, Menkes dan Mensos Kaget Bandara Mirip Warteg
Hasto menjelaskan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan arahan agar partai pemenang Pemilu 2014 itu segera mengirim tim Baguna ke Kabupaten Asmat. Sesuai pesan Megawati, kata Hasto, maka PDIP harus bisa hadir di tengah-tengah persoalan rakyat.
“Sehingga setiap ada kejadian bencana baik alam maupun sosial, Baguna harus turun dan membantu tanpa membedakan suku, agama, warna kulit, bahkan partai politik. Sebagai sesama anak bangsa kita harus konsisten dalam membantu sesama saudara yang sedang terkena musibah atau bencana,” kata Hasto sebagaimana siaran perd PDIP, Selasa (30/1).
BACA JUGA: Presiden Lions Club: Anak-Anak di Asmat Harus Diselamatkan
Sekretaris Baguna Pusat Alvian Feoh menambahkan, tim yang dikirim ke Asmat dipimpin oleh Martama dan Dewi Kencana. Setelah berangkat dari Jakarta pada 24 Januari, tim itu sudah tiba di Asmat pada keesokan harinya.
Selanjutnya, tim dari Baguna langsung berkoordinasi dengan Bupati Asmat Elisa Kambuh. “Bertemu dengan pemda merupakan standar operasional prosedur Baguna dalam menjalankan tugas kemanusiaannya,” sebut Alvian.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Segera Menetapkan Status KLB di Papua
Menurutnya, Pemkab Asmat menyambut tim Baguna dengan tangan terbuka. Secara khusus, Baguna juga menyampaikan pesan dari Megawati untuk Bupati Elisa dan warga Asmat.
“Koordinator tim Baguna menyampaikan salam dari Mama Mega untuk Pak Bupati dan rakyat Kabupaten Asmat. Mama Mega titip pesan kami semua peduli Asmat, jadi wujud kepedulian ini saya kirim anak-anak Baguna untuk membantu Pak Bupati dan rakyat Kabupaten Asmat,” beber Alvian.
Berdasar koordinasi dengan Bupati Elisa, Baguna lantas menentukan lokasi untuk menyalurkan bantuan. Yakni di Kampung Basim, Distrik Fayit yang belum tersentuh tim kesehatan.
Selanjutnya, tim kemanusiaan Baguna bergerak ke Kampung Basim. Menurut dr Louisa A Langi yang tergabung dalam tim kemanusiaan Baguna, di Kampung Basim banyak warga menderita penyakit.
“Hampir semua menderita penyakit. Anak anak-menderita gizi buruk, ISPA (infeksi saluran pernapasan atas, red) dan diare. Orang dewasa kebanyakan kurang gizi,” sebutnya.
Lebih lanjur dr Louisa menjelaskan, topografi Kampung Basim di Distrik Fayit hampir seluruhnya terdiri dari rawa-rawa sehingga banyak sekali nyamuk. Akses kesehatan bagi warga setempat juga sangat sulit karena jarak rumah penduduk dengan rumah sakit sangat jauh.
Di Distrik Fayit memang ada puskesmas. Namun, kata dr Louisa, tidak semuanya memiliki dokter.
Selain itu, di Kampung Basim juga belum ada provider telepon seluler. “Di kampung Basim tidak ada sinyal sehingga sangat sulit dalam berkomunikasi,” ungkap dokter spesialis gizi itu.(rmo/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Pak Jokowi Bijak Menilai Jika Mbak Puan Aktif di PDIP
Redaktur : Tim Redaksi