Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mendapat Apresiasi Pemkab Manggarai Barat

Sabtu, 28 November 2020 – 19:32 WIB
Kemensos menyalurkan bantuan untuk penanganan penyandang disabilitas lewat Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk rehabilitasi penyandang disabilitas.

Pemkab Mabar mendapatkan bantuan Rp1,9 miliar pada 2020 lewat dana alokasi khusus (DAK).

BACA JUGA: Kemensos Salurkan Bansos di NTT, Grace Batubara: Bukti Negara Hadir di Tengah Warga

“Tentu kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan dari Kemensos untuk program rehabilitasi penyandang disabilitas. Di Kabupaten Mabar, ada semua jenis disabilitas yang kami tangani. Bantuan anggaran dari Kemensos sangat membantu di tengah keterbatasan,” kata Kepala Dinas Sosial Pemkab Mabar Agusthinus Mangiradja, di Labuan Bajo, NTT, Sabtu (28/11).

Agus mengakui Pemkab Mabar masih sangat terbatas dalam penyelenggaraan program-program rehabilitasi penyandang disabilitas.

BACA JUGA: Tahun 2021, Kemensos Akan Lanjutkan Bansos Tunai untuk 10 Juta KPM

“Kami sangat terbatas dalam penanganan penyandang disabilitas. Kami tidak memiliki UPT sendiri untuk disabilitas," ungkap dia.

Demikian juga dari sisi anggaran, sangat terbatas.

BACA JUGA: Perkuat Ketahanan Disabilitas dan Kelompok Rentan, Kemensos Luncurkan Proyek I AM SAFE

"Untuk disabilitas kami hanya mengalokasikan di APBD Rp100 juta - Rp 200 juta,” katanya.

Selama ini untuk membantu penyandang disabilitas, Pemkab Mabar lebih banyak menyalurkan bantuan dalam bentuk alat bantu.

Seperti alat bantu dengar untuk penyandang disabilitas rungu.

Kemudian, kursi roda atau tangan-kaki palsu untuk penyandang disabilitas fisik, dan sebagainya.

“Adapun untuk rujukan penanganan penyandang disabilitas lebih lanjut kami biasanya bekerja sama dengan pelayanan di Provinsi Sulawesi Selatan,” katanya.

Namun, dengan datangnya pandemi Covid-19 membuat pelayanan terhadap penyandang disabilitas kembali meredup.

Sebagaimana dengan instansi pemerintah lainnya, Pemkab Mabar juga melakukan refocusing program dan realokasi anggaran untuk penangan pandemi Covid-19.

Termasuk yang selama ini untuk pelayanan terhadap penyandang disabilitas.

“Bantuan dari Kemensos sangat berarti. Oleh karena itu, tahun 2021 kami akan mengajukan kembali bantuan tersebut. Kalau perlu lebih besar lagi,” katanya.

Menurut Agus, saat ini tercatat sebanyak 1.998 orang penyandang disabilitas di Mabar.

Pada 2021, Pemkab Mabar sudah membuat daftar permohonan bantuan kepada Kemensos.

Selain harapan bisa mendapatkan kembali DAK, juga diajukan permohonan 1000 KUBE.

Sebagian penyandang disabilitas telah mendapatkan perhatian secara khusus dari Pemprov NTT, juga pemerintah kabupaten/kota se-NTT selama masa pandemi Covid-19.

Bantuan-bantuan ini ada yang berupa bantuan uang tunai, bantuan sembako, bantuan alat bantu dengar, bantuan kursi roda, bantuan alat musik, tongkat dan bantuan-bantuan ini diberikan kepada seluruh panti yang ada di kabupaten/kota di NTT. (rls/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler