jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengungkapkan tiga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)yang akan ditujukan untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Total usulan sebesar Rp29,21 triliun," ujar Teten dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, secara virtual, Senin (8/2/2021).
BACA JUGA: Jaga Ketahanan Ekonomi Nasional, Kemenkop UKM Transformasi Kebijakan
Pertama, Teten menjelaskan, Kemenkop UKM menyediakan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2021 sebesar enam persen.
Adapun rinciannya terdiri dari pagu anggaran (Reguler) sebesar Rp14,84 triliun.
BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Usaha, Kemenkop UKM Dorong Kolaborasi dan Digitalisasi Warteg
"Kebutuhan anggaran tambahan regular juga ditambah untuk penanggulangan Covid-19 sebesar Rp11,05 triliun," katanya.
Kemudian, pembiayaan Program Investasi Melalui Koperasi (PIMK) dirancang dengan usulan anggaran sebesar Rp1 triliun dan target sebesar Rp1 triliun.
BACA JUGA: Target Kemenkop UKM, Ekspor KUMKM Tangguh dan Masuk Rantai Pasok Global Â
“Juga, program KUR Bunga nol persen dengan usulan anggaran sebesar Rp2,32 triliun dan targetnya untuk lima juta usaha mikro," kata Teten.
Menurut Teten, program PEN UMKM harus dilanjutkan, karena berdasarkan Survei Dampak Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Bank BRI 2020, 72 persen responden menyatakan membutuhkan tambahan modal usaha.
"Dari responden yang membutuhkan tambahan modal usaha, sebagian besar membutuhkan tambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta (41,3 persen) dan membutuhkan tambahan modal sekitar Rp5 - 10 juta (21,3 persen),” katanya.
Berdasarkan Survei Dampak Program PEN terhadap UMKM oleh Lembaga Demografi- LPEM FEB UI (Desember 2020) disebutkan sebanyak 99 persen UMKM responden yang ikut mendaftar sudah menerima bantuan.
"Sebesar 58 persen responden membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pemulihan usaha dan sebesar 49 persen membutuhkan tambahan modal hingga Rp 50 juta," ujar Teten.
Teten mengungkapkan mayoritas UMKM optimistis dapat bertahan lebih dari 12 bulan, dan cukup optimis bahwa omset usaha dapat kembali normal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
"Mayoritas responden menggunakan dana yang diperoleh dari program bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku dan pembelian barang modal," pungkas Teten.(antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia