jpnn.com, JAKARTA - Menjelang berakhirnya pengisian daftar riwayat hidup (DRH) penetapan NIP PPPK guru 2022, banyak yang masih terkendala.
Mulai dari pengurusan dokumen yang belum tuntas, tidak bisa melanjutkan pengisian DRH hingga gagal mengakhiri proses pengisian di akunnya.
BACA JUGA: Bandingkan Gaji PPPK & Gaji Honorer setelah 28 November, Non-ASN Lulusan SMA Full Senyum
Menurut Dewan Pembina Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Raden Sutopo Yuwono, hari ini server pengisian DRH tidak bisa dibuka para peserta. Baru masuk tahap kedua, tidak bisa lanjut lagi.
"Saya sudah mencoba sejak dini hari sampai pukul 19.00 WIB belum bisa juga. Istri saya sampai galau, karena belum bisa mengakhiri proses pengisian DRH," kata Sutopo kepada JPNN.com, Selasa (2/5).
BACA JUGA: Instruksi Menag Yaqut untuk Seluruh PNS & PPPK, Jangan Coba-Coba Dilanggar!
Dia mengungkapkan server pengisian DRH sempat tidak bisa diakses guru honorer. Ada kemungkinan karena banyaknya yang mengakses.
Sutopo tidak bisa menyalahkan para guru honorer tersebut. Sebab, pengisian DRH NIP PPPK baru dimulai 15 April sampai 4 Mei. Usul penetapan NIP PPPK pada 28 April sampai 22 Mei.
BACA JUGA: Pengisian DRH NIP PPPK Guru 2022 Diperpanjang? Cermati Info Terbaru BKN
"Waktunya kurang pas karena banyak yang sibuk menyiapkan lebaran idulfitri, apalagi baru tahun ini perayaannya tanpa pembatasan," terangnya.
Di sisi lain, masa pengisian DRH ini tidak maksimal lantaran berbenturan dengan hari libur dan cuti bersama idulfitri. Praktis hanya enam hari waktu penyelesaiannya.
Sutopo pun meminta kebijakan pemerintah, baik Badan Kepegawaian Negara (BKN) maupun Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan perpanjangan waktu pengisian DRH.
"Kami meminta perpanjangan tujuh hari agar pengisian DRH memenuhi ketentuan 14 hari. Ini agar guru honorer tidak dirugikan," tuturnya.
Jika tidak ada perpanjangan, lanjutnya, akan banyak guru honorer yang gugur. Dampaknya banyak juga formasi PPPK guru yang kosong, padahal peserta yang lulus hanya 250.320 orang.
"Tolong Pak Kepala BKN Bima Haria Wibisana dan Mendikbudristek Mas Nadiem Makarim, berikan para guru honorer tujuh hari lagi. Jangan ditutup 4 Mei," pungkas Sutopo. (esy/jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Mesyia Muhammad