Banyak Honorer Tua, Forum Guru Minta Materi Tes PPPK Jangan Melenceng dari Bimbel

Rabu, 03 Maret 2021 – 11:01 WIB
Satriwan Salim. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim meminta pemerintah memberikan materi tes PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tidak jauh dari bimbingan belajar (bimbel). Jangan sampai soalnya berbeda jauh dengan materi yang dipelajari.

"Hari ini kan Mendikbud Nadiem Makarim sudah meluncurkan program guru belajar dan seri belajar mandiri calon guru ASN PPPK. Saya sih melihat ini seperti bimbel," kata Satriwan kepada JPNN.com, Rabu (3/3).

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru MenPAN-RB Soal Rekrutmen CPNS dan PPPK 2021

Bimbel tersebut menurut akan sia-sia bila saat tes PPPK, guru-gurunya malah dihadapkan dengan materi rumit dan jauh dari bimbelnya. Kemendikbud harus ingat, peserta tes PPPK berasal dari usia muda, menengah sampai kalangan tua.

Bagi usia muda (di bawah 35 tahun), bimbel dan tes PPPK daring bukan hal sulit. Begitu juga usia 36 sampai 49 tahun karena mereka masih melek teknologi.

BACA JUGA: Instruksi Ketua GTKHNK 35+ untuk Guru Honorer dan Tendik Menghadapi Rekrutmen PPPK

"Yang jadi masalah ini guru honorer tua usia 50 tahun ke atas. Psikologis mereka tidak seperti guru muda dan usia menengah itu. Makanya Mas Menteri harus memperhitungkan klaster guru honorer tua," ucap Satriwan.

Walaupun pemerintah memberikan kesempatan tiga kali tes, lanjut Satriwan, tidak akan bisa mendongkrak angka kelulusan guru honorer tua kecuali ada kebijakan khusus itu.

BACA JUGA: Kesaksian Pak Mahfud tentang Sosok SD yang Ditangkap Tim Densus 88 di Jawa Timur

Tanpa kebijakan khusus, dia khawatir, guru-guru honorer tua itu makin down dan akhirnya pasrah dengan keadaan.

"Di lapangan, banyak loh guru-guru honorer tua sudah down dan pasrah. Mereka sudah memprediksikan sendiri akan kalah berkompetisi dengan guru muda," terangnya.

Untuk menyelamatkan guru honorer tua ini, Satriwan kembali meminta Mendikbud Nadiem memberikan pertimbangan khusus. Berikan penghargaan kepada guru-guru yang menghabiskan masa muda hingga tuanya dengan menjadi honorer. Itu pun gaji yang diberikan sangat rendah.

"Kami berharap, untuk tes pertama ini banyak guru honorer tua yang lulus. Kami menguatkan mereka untuk ikut bimbel agar siap menghadapi tes PPPK. Namun, jangan sampai jerih payah mereka belajar hilang karena tesnya lari jauh dari bimbel guru," pungkasnya.(esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler