jpnn.com, KEDIRI - Seorang terduga teroris berinisial SD alias SH diamankan tim Densus 88 Antiteror di Kediri, Jawa Timur pada Selasa (2/3).
Rumah SD di Desa Tambakrejo, Kabupaten Kediri, juga telah digeledah. Penggeledahan itu disaksikan oleh Ketua RT 02 RW 04 Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Muryono.
BACA JUGA: AIH Ditangkap Densus 88 Menjelang Salat Jumat, Ketua RT Beri Kesaksian Begini
Kepala Desa Tembakrejo Mahfud Fauzi. ANTARA Jatim/ istimewa
BACA JUGA: Uni Irma Mengaitkan Perpres Investasi Miras dengan Kearifan Lokal, Kok Bisa?
Muryono mengaku diminta tim Densus 88 menyaksikan proses penggeledahan di rumah terduga teroris yang oleh warga setempat lebih dikenal sebagai SH.
"Tadi setelah diamankan saya sempat diminta menjadi saksi penggeledahan di rumah pak SH. Ditemukan beberapa benda tajam. Pisau, pedang, senapan angin dan buku serta beberapa dokumen langsung diamankan pak polisi (tim Densus-red)," kata Muryono di Kediri, Selasa (2/3).
BACA JUGA: Mabes Polri Buka Suara soal Ketidakhadiran di Sidang Praperadilan Habib Rizieq
Kepala Desa Tembakrejo Mahfud Fauzi mengungkapkan bahwa SH baru berdomisili di desanya sekitar empat bulan terakhir.
Yang bersangkutan diamankan oleh petugas Densus 88 pada Selasa siang.
Mahfud juga menceritakan keseharian SH yang dikenal baik kepada para tetangga dan sering memberikan makanan.
Sosok SD alias SH juga bukan orang pendiam. Sehari-hari, keluarga itu berjualan makanan yang dititipkan ke warung-warung.
"Beliau domisili masih belum terhitung lama. Kisaran empat bulan berdomisili di Desa Tambakrejo. Membeli tanah kosong serta mendirikan bangunan rumah," ungkap Mahfud.
Sang kades juga mengatakan bahwa SD alias SH bukan warga asli desa tersebut.
"Warga Surabaya, bukan warga Tambakrejo. Namun Pak SH berdomisili di Tambakrejo itu benar," sebut kata Mahfud Fauzi.
Sebagai pribadi, Mahfud berharap SD tidak terlibat dengan tindakan terorisme. Terlebih lagi dia dan keluarganya baru pindah ke desa Tambakrejo.
Saat ini, kata Mahfud, di rumah SD masih tinggal istri dan dua anaknya yang masih kecil. Mereka juga tidak punya kerabat dekat di desa tersebut.
Dalam sepekan terakhir tim Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Jatim.
Pada Jumat (26/2), diamankan 12 terduga teroris. Kemudian pada Senin (1/3) kembali ditangkap delapan orang lainnya.
Total sebelumnya ada 20 terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 di Jatim.
Terbaru, tim Densus kembali mengamankan sejumlah orang termasuk di Kabupaten Kediri.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam