Banyak Anggota TNI Polri yang Tewas Baku Tembak di Papua, Sebegini

Rabu, 28 Desember 2022 – 22:47 WIB
Dokumentasi - Aparat keamanan dan petugas bandar udara mengangkat peti berisi salah satu jenazah korban penembakan oleh KKB di Papua saat tiba di Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/12/2022). ANTARA FOTO/Jojon/hp.

jpnn.com - JAYAPURA - Jumlah anggota TNI maupun Polri yang tewas akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Papua sepanjang 2022 cukup banyak.

Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri tercatat 13 anggota TNI-Polri yang meninggal dunia.

BACA JUGA: Pengamanan Laga Timnas Indonesia vs Thailand, Irjen Agung: Tidak Boleh Ada Gas Air Mata

"Memang benar dari data yang diperoleh terungkap 13 anggota TNI-Polri yang menjadi korban saat baku tembak dengan KKB."

"Perinciannya, 10 anggota TNI dan tiga anggota Polri," ujar Irjen Fakhiri, di Jayapura, Rabu (28/12).

BACA JUGA: Irjen Fakhiri Berharap KKB Tidak Mengganggu Lagi, Papua Aman

Irjen Fakhiri menyebut jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama 2021, dimana tercatat 15 anggota TNI-Polri meninggal saat menunaikan tugas.

Untuk warga sipil yang meninggal selama 2022 tercatat 35 orang, dan KKB hanya lima orang.

BACA JUGA: KPK Jemput Paksa Saksi Kasus AKBP Bambang Kayun

Sedangkan yang mengalami luka-luka tercatat 14 anggota TNI, tiga anggota Polri dan 10 warga sipil.

Irjen Fakhiri menyebut kasus menonjol yang disebabkan gangguan KKB mengalami penurunan sebesar 15,10 persen atau 16 kasus.

Tercatat ada 90 kasus di 2022, sementara di 2021 tercatat terjadi 106 kasus.

Irjen Fakhiri mengatakan Polri senantiasa meminta waspada dan bertindak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Aparat bila tidak menerapkannya akan dikenakan sanksi.

Terkait banyaknya warga sipil yang menjadi korban, Fakhiri mengatakan disebabkan karena lengah, tukang ojek tetap mencari penumpang dan mengantarkannya ke wilayah rawan.

Padahal, aparat keamanan sering mengingatkan agar tidak melayani penumpang yang di luar kota karena keselamatan lebih penting.

"Imbauan sering tidak diindahkan. Mereka tetap mengangkut penumpang. Korban sipil yang meninggal atau terluka terbanyak berprofesi sebagai tukang ojek," kata Irjen Fakhiri. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diangkat Jadi KSAL, Laksamana Ali Punya Kekayaan Sebegini


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler