jpnn.com - PANGANDARAN – Mantan Wali Kota Banjar Dr dr H Herman Sutrisno MSi mengatakan jika dirinya belum bisa memastikan maju sebagai calon wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Pangandaran 2015. Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar ini menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai.
"Saya memang siap untuk menjadi wakil bupati tapi semua tergantung keputusan partai, karena saya orang Golkar jadi tidak mungkin maju dari partai lain," ungkapnya kepada Radar melalui sambungan telepon, kemarin (18/8)
BACA JUGA: Pemda Lambat Urus Persiapan Seleksi CPNS
Herman mengatakan, Partai Golkar memiliki sejumlah figur yang kemungkinan masuk dalam survei calon bupati dan wakil bupati Pangandaran. Selain dirinya, kata dia, tokoh-tokoh Golkar seperti H Kusnadi, H Adang Hadari dan Taufik Martin juga menjadi kandidat lainnya.
BACA JUGA: Jadi Universitas Negeri, Dosen-Karyawan Minta Diangkat jadi PNS
"Kalau mereka hasilnya bagus ya saya nggak masuk. Tapi, kalau seandainya saya yang bagus tergantung DPP, mereka yang akan memutuskan," tuturnya.
Lanjut Herman, dirinya juga akan melakukan survei elektabilitas secara pribadi dengan menggandeng Lembaga Survei Indonesia (LSI). "Kita akan survei dulu, tinggal soal waktu saja sekitar Oktober atau November nanti," kata dia.
BACA JUGA: Ingin Saksikan Putusan MK, Kisruh di Tol Pasteur
Herman menegaskan jika dirinya lebih mementingkan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi. "Sebagai orang Golkar senior jelas saya memikirkan partai, tidak kepentingan pribadi," tutur mantan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Ciamis periode 1999-2001 tersebut.
Menurut Herman, sebagai daerah otonom baru (DOB), Kabupaten Pangandaran memiliki banyak tantangan sehingga memerlukan sosok pimpinan daerah yang siap berjuang. "Kalau daerah otonom baru salah mengelola ya akan salah kedepannya karena dari 10 kecamatan itu yang potensial hanya tiga atau empat kecamatan saja, yang lainnya berada di pedesaan," kata Herman.
Ia menambahkan, menjadi pemimpin di Pangandaran bukan untuk mencari jabatan dan kenikmatan, karena akan dihadapkan dengan berbagai persoalan berat. Selain masalah pemerataan pembangunan infrastruktur, pengelolaaan keuangan serta upaya peningkatan pendapatan asli Daerah (PAD) menjadi persoalan yang harus diperbaiki.
"Butuh pemikiran yang matang, strategi yang kuat, siapa pun nanti yang akan menjadi bupati Pangandaran," tuturnya.
Herman tidak berharap setelah berpisah dari Kabupaten Ciamis, kondisinya Kabupaten Pangandaran semakin terpuruk. "Jangan sampai tambah sengsara, lepas dari Ciamis harus lebih baik," pungkasnya. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Pelajar Terancam 10 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi