Banyak Ketidakpastian, Harga Minyak Dunia Ambyar

Jumat, 08 April 2022 – 06:40 WIB
Harga minyak dunia terus melorot akibat ketidakpastian bahwa zona euro bisa secara efektif memberikan sanksi ekspor energi Rusia. Ilustrasi: ANTARA/HO-Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia ditutup kembali turun pada perdaganga Kamis atau Jumat pagi WIB.

Harga minyak dunia menetap lebih rendah menambah kerugian mingguan investor.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Turun Tajam, Ambyar Diterjang Hawkish The Fed

Dilansir dari Antara, harga minyak dunia terus melorot akibat ketidakpastian bahwa zona euro bisa secara efektif memberikan sanksi ekspor energi Rusia.

Di samping itu, harga minyak dunia juga anjlok setelah negara-negara konsumen mengumumkan pelepasan besar cadangan darurat.

BACA JUGA: Lagi-Lagi Harga Minyak Dunia Jatuh, Terburuk Sepanjang 2 Minggu Terakhir

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terpangkas 49 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di USD 100,58 per barel.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei berkurang 20 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup di USD 96,03 per barel.

BACA JUGA: Update Terkini Harga Minyak Dunia, Ada Kabar Baik dari Amerika

Sesi sebelumnya, kedua kontrak harga minyak acuan ambyar lebih dari 5,0 persen ke level penutupan terendah sejak 16 Maret.

Harga juga tertekan oleh kekhawatiran bahwa penguncian di China karena gelombang baru COVID-19 akan memperlambat pemulihan permintaan minyak.

Diplomat top Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada pertemuan NATO bahwa langkah-langkah baru Uni Eropa, termasuk larangan batu bara Rusia, dapat disahkan pada Kamis (7/4) atau Jumat dan blok tersebut akan membahas embargo minyak berikutnya.

Namun, larangan batu bara akan berlaku penuh mulai pertengahan Agustus, sebulan lebih lambat dari yang direncanakan semula.

"Tidak ada yang mau menggigit peluru dan sanksi energi Rusia, yang menopang pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois Jim Ritterbusch menyebut India telah melanjutkan pembelian impor minyak mentah Rusia yang didiskon, mendorong apa yang diperkirakan para analis akan kehilangan 2-3 juta barel per hari minyak Rusia dari pasar global.

"Meskipun kerugian seperti itu masih mungkin terjadi setelah kontrak bergulir dan kebutuhan kilang atau penyimpanan yang diperlukan India terpenuhi, perkembangan seperti itu masih bisa berminggu-minggu jika tidak beberapa bulan lagi," kata Ritterbusch. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler