Banyak Korban Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, Lasarus: Bangun Jembatan Penyeberangan

Kamis, 15 September 2022 – 15:50 WIB
Lasarus. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA- Ketua Komisi V DPR Lasarus mendesak Pemerintah melalui direktorat jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan inovasi untuk bisa meminimalisir angka kecelakaan.

Dia mengatakan salah satu penyebab kecelakaan itu ialah kelalaian yang muncul akibat ego sektoral, mengingat keberadaan perlintasan sebidang merupakan tanggung jawab bersama seperti Dirjen Bina Marga, PT Kreta Api Indonesia (KAI), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan Pemerintah Daerah.

BACA JUGA: Banggar DPR Sebut Penghapusan Daya 450 VA Masih Dikaji, Ingat Keluarga Miskin ya

"Mereka harus selamatkan untuk itulah kami rapat pada hari ini," kata Lasarus dalam rapat kerja Komisi V DPR bersama Plt Dirjen Perkeretaapian Zulmafendi dan Dirjen Bina Marga Hedi Rahadian, Rabu (14/9) di Jakarta.

Lasarus menyinggung data Humas Daop 1 PT KAI Eva Chairunisa yang mengatakan sejak Januari 2022 hingga Juni 2022 terdapat sebanyak 95 kecelakaan di perlintasan sebidang.

BACA JUGA: Tok! DPR Restui Rights Issue BTN Rp 4,13 Triliun

Menurut dia, angka kecelakaan itu seharusnya tidak terjadi, bila pengelolaan perlintasan sebidang dan fasilitas perlindungan keselamatan seperti flyover atau jembatan penyeberangan.

Karena itu, Komisi V meminta Dirjen Perkeretaapian, Dirjen Bina Marga, PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia untuk meningkatkan koordinasi pengelolaan perlintasan sebidang.

BACA JUGA: Angka Kecelakaan Tinggi, PT KAI Tutup 6 Perlintasan Liar Ini

"Terutama terkait pembagian tanggung jawab dan kewenangan dalam penyediaan fasilitas keselamatan seperti flyover dan penertiban perlintasan sebidang ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan upaya penanggulangan kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang ini harus segera dilakukan, sekalipun pemerintah mengeluarkan biaya besar.

Alasannya, sejauh ini upaya sosialisasi 'BERTEMAN’ (Berhenti, Tengok Kanan Kiri Aman, Jalan) yang dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian masih belum mampu menekan tingginya angka kecelakaan.

"Menurut saya ini yang harus didorong, eh mau itu mahal. Keselamatan itu memang mahal Pak Dirjen, karena sekarang kami berurusan dengan nyawa," tegasnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terobos Perlintasan, Mesin Mati Mendadak, Innova Remuk Dihantam Kereta Api


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler