JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Amrun Daulay menilai, banyaknya korban sindikat penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) membuktikan sistem seleksi CPNS 2010 sudah membaikBanyaknya korban penipuan yang melapor, membuktikan panitia tidak gampang dibobol oleh sindikat calo.
Dia mengambil contoh di Sumut, yang menurut data Badan Kepegawaian Nasional (BKN) jumlah korbannya tertinggi
BACA JUGA: Terbuka Peluang KY Periksa Hakim Gayus
Amrun mengaku sudah bisa menduga sebelumnya"Semua yang akan main, mencoba menembus USU, malah hancur
BACA JUGA: Djoko Suyanto Bersaksi, Sidang Rusuh
Berharap ada beking, tapi gagal semua," ujar Amrun Daulay kepada JPNNAmrun menilai, banyaknya laporan korban penipuan ini bisa dimaknai bahwa sistem rekrutmen CPNS 2010 sudah mulai baik dan ketat, sehingga tidak gampang ditembus calo
BACA JUGA: Gayus Diperiksa Soal Paspor Palsu
"Sehingga korbannya banyak," ujar mantan bupati Tapteng iniKalau toh masih ada yang berhasil, lanjutnya, kemungkinan besar hanya spekulasi sajaJika diterima si calo dapat duit, kalau gagal uang dikembalikan.Mengapa jumlah korban masih lumayan banyak? Mantan dirjen di depsos ini mengatakan, hal ini tidak lepas dari sebagian besar warga, terutama suku-suku tertentu, yang masih mengidolakan PNS sebagai status terhormat"Dapat menantu PNS, bangganya minta ampunIni hukum pasarKetika permintan tinggi, maka calo subur," ujarnya.
Agar tidak terulang lagi di masa mendatang, Amrun menyarankan agar BKD-BKD rajin mensosialisasikan masalah penerimaan CPNS ini ke masyarakat"Para kepala BKD mesti sering bertemu wartawan untuk mensosialisasikan iniBahwa hanya yang pintar saja yang bisa jadi PNS, bukan lewat caloDi Medan, tahun ini banyak anak tukang becak bisa diterima jadi PNS karena pintar," ujar Amrun
Seperti diberitakan, Kantor BKN di Jakarta menerima pengaduan dari para korban sindikat penipuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2010Sejak meja pengaduan dibuka Juli 2010, hingga saat ini sudah ratusan laporan yang masuk ke BKN, dengan korban mencapai sekitar 2000 orangIni bisa terjadi lantaran satu kasus dengan korban puluhan, ada yang dibuatkan satu laporan sajaKorban terbanyak yang lapor berasal dari wilayah Sumut.
Kepala Bagian Humas BKN Tumpak Hutabarat menjelaskan, yang menjadi korban sindikat penipuan bukan hanya para pelamar CPNS, namun juga para tenaga honorer, yang dijanjikan bisa lolos menjadi PNS dengan membayar puluhan hingga ratusan juta rupiah"Jika ditotal, kerugian para korban sudah mencapai angka miliaran rupiah," ujar Tumpak Hutabarat di Jakarta, kemarin.
Dia menyebut, laporan korban terbanyak dari SumutDari beberapa kabupaten/kota yang ada di Sumut, laporan terbanyak dari Tapanuli Selatan dan Kota MedanSetelah Sumut, laporan terbanyak di bawahnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan NTTHanya saja, Tumpak tidak menyebutkan jumlah laporan per daerah lantaran datanya tidak dia bawa.(sam/esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Kebohongan Masih Sepi
Redaktur : Tim Redaksi