Rumah Kebohongan Masih Sepi

Jumat, 21 Januari 2011 – 07:23 WIB

JAKARTA--Meski sudah dideklarasikan oleh sejumlah tokoh lintas agama, Kamis (20/1), rumah tempat pengaduan kebohongan yang dibentuk ternyata masih belum direspon masyarakatBerdasarkan pantauan di tiga titik di wilyah Menteng, belum satupun laporan yang masuk pada hari dideklarasikan tersebut.

Saat ini terdapat 18 rumah pengaduan yang terdaftar, yaitu di Maarif Institute, The Wahid Institute, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Indonesia Corruption Watch (ICW), Jaringan Advokasi Tambang, Institute Hijau Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup, Migrant Care, Institute for Ecosoc Right, PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nurcholish Madjid Society (NCMS), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan, dan Posko Korban Lapindo.

“Mungkin baru hari pertama dan belum terekspose luas, sehingga belum banyak warga yang tahu,” ujar Zain Maulana, Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, ketika ditemui di sekretariatnya di komplek Pengurus Pusat MUhammadiyah, di daerah Menteng Jakarta Pusat

BACA JUGA: Sebut Keterlibatan CIA, Gayus Dinilai Mengada-ada

IMM merupakan salah satu dari 18 lokasi rumah kebohongan di wilayah Jakarta, Kamis (20/1) malam.

Ia beryakinan masyarakat akan antusias mendatangi rumah pengaduan ini
Mengingat, tukas Zain, banyak kebohongan yang dilakukan pemerintah

BACA JUGA: Ariel Dikepung Demonstran

“Pokoknya yang namanya kebohongan, dapat dilaporkan ke sini
Mulai dari jani-jani pemerintah hingga korupsi, bisa disampaikan,” ungkapnya.

Guna memudahkan warga mengetahui lokasi pengaduan kebohongan, imbuh Zain, khusus mereka di IMM akan memasang spanduk di depan sekretariatnya yang terletak di komplek Pengurus Pusat Muhammadiyah

BACA JUGA: Para Agamawan Tetap Lanjutkan Gerakan

“Kalau ada spanduk berikut penjelasannya, orang akan tahu apa fungsi rumah pengaduan kebohongan ini,” tandasnya.

Deklarasi pembentukan rumah pengaduan kebohongan merupakan tindakalanjut dari pertemuan sejumlah tokoh lintas agama yang mengungkap 18 kebohongan pemerintah SBY“Ini tidak ada maksud lain, melainkan sebagai masukan bagi pemerintah nantinya untuk memperbaiki kinerja mereka,” jelas juru bicara dari Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama melawan, dalam paparannya ketika rumah pengaduan kebohongan dideklarasikan.(mur/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Tak Mau Disalahkan Lepasnya Sipadan-Ligitan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler