jpnn.com - JAKARTA SELATAN - Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini terus menggelar sosialisasi dan pendekatan terhadap warga yang tanahnya terdampak proyek mass rapid transit (MRT). Hal ini dilakukan agar proses pembangunan transportasi masal itu bisa dilakukan secepatnya.
”Saat ini, setiap minggu saya melakukan rakor (rapat koordinasi, red) dengan camat dan lurah untuk mengetahui proses negosiasi pembebasan lahan untuk proeyk MRT,” katanya seperti dikutip INDOPOS.
BACA JUGA: Ini Penyebab Pelamar CPNS Gagal Lolos Verifikasi
Menurutnya, pembebasan lahan untuk MRT di sepanjang Jalan Fatmawati dan sekitar Terminal Lebak Bulus sudah 90 persen. Dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan melakukan pembongkaran kembali di beberapa lahan di wilayah yang terdampak proyek MRT. ”Pembongkaran dilakukan kalau pembayaran ganti rugi sudah dilakukan,” jelasnya.
Sementara Dirut PT MRT, Dono Boestami mengakui bahwa proses pembangunan transportasi masal itu masih terkendala pembebasan lahan di sejumlah wilayah. ”Masih ada beberapa wilayah yang perlu dibebaskan. Khususnya di wilayah Jakarta Selatan,” terangnya.
BACA JUGA: Panik, Pengendara Motor Seruduk Polisi
Atas dasar tersebut, PT MRT saat ini kembali menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera membebaskan lahan yang terkena imbas dari megaproyek angkutan massal itu. Dia juga menginginkan agar Pemprov DKI Jakarta bisa segera menyerahkan lahan yang sudah dibebaskan sehingga bisa segera dibangun.
”Sudah ada beberapa lahan yang diserahkan kepada kami. Kami sudah lakukan pekerjaan persiapan pembersihan,” terangnya juga.
BACA JUGA: Bangli Rusak Citra Museum Bahari
Untuk diketahui, beberapa lahan yang saat ini belum dibebaskan. Antara lain untuk depo MRT di Perumahan Polri yang masih menunggu izin presiden, lahan Terminal Lebak Bulus yang masih proses lelang aset oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), serta lahan GOR Lebak Bulus yang masih menunggu verifikasi dan lelang aset dengan Kemenpora.
Ada pula lahan untuk lelang aset atau bangunan, di antaranya tanah lapang di Terminal Lebak Bulus, 7 unit jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang jalur MRT, dan halte Transjakarta Bundaran HI, Setiabudi, Benhil, Polda, Senayan yang masih proses lelang.
Selain itu, lahan untuk jalan pengganti akibat pembangunan koridor dan stasiun layang yang masih tahap pembebasan. Antara lain lahan Stasiun Lebak Bulus, Jalan Kartini, sekitar Stasiun Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M, serta pelebaran Jalan Fatmawati yang belum sesuai ROW atau right of way atau lebar badan jalan 22 meter.(dng/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diserbu Warga, Extra Joss Qurban 1 Milyar Tetap Lancar
Redaktur : Tim Redaksi