Banyak Nama Capres Kurang Publisitas

Minggu, 29 Desember 2013 – 21:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik UIN Syarief Hidayatullah Gun Gun Heryanto menyatakan saat ini banyak nama capres bertebaran. Namun, tidak semua dipublikasi secara adil oleh media massa. Akibatnya, capres-capres yang berpotensi menjadi kurang dilirik masyarakat. Ia berpendapat banyak nama tokoh lain yang juga pantas menjadi capres selain nama-nama yang sekarang banyak disebut.

"Kehadiran Jokowi membuat publik lupa masih ada "Jokowi" lain yang punya karakteristik kurang lebih sama dengan Jokowi, hanya kurang publisitas sebesar Jokowi," tutur Gun-gun di Jakarta, Minggu, (29/12).

BACA JUGA: Pengadilan Malaysia Izinkan Wilfrida Hadirkan 7 Saksi Meringankan

Ia dalam ini juga membeberkan empat tipologi calon presiden di 2014 mendatang. Tipologi pertama adalah capres berasal dari‎ figur sentral partai seperti ketua umum dan Ketua Dewan Pembina Partai.

Dalam tipologi ini, ujarnya, ketua umum biasanya dapat keuntungan untuk dimajukan sebagai Calon Presiden. Bahkan gelagat ini sudah tercium sejak seseorang itu berjuang untuk rebut posisi Ketua Umum.

BACA JUGA: PKS Dinilai Sulit Usung Capres Sendiri

"Namun, mekanisme seperti itu justru kadang melahirkan capres yang tidak kompetitif," kata Gun.

‎Tipologi kedua adalah figur kontekstual yaitu orang-orang yang dapat momentum politik hingga tiba-tiba menjadi "rising star".

BACA JUGA: PKS Bantah Gunakan Pemira Untuk Meningkatkan Elektabilitas

Ia mencontohkan Joko Widodo, yang mendapatkan momentum dari Pilkada DKI Jakarta. Momentum ini justru menaikkan pangsa pasar dirinya.

Tipologi ketiga adalah tokoh situasional. Yaitu tokoh yang keluar sebagai capres karena situasi tertentu. Ini merujuk pada capres yang akan dilahirkan dari Konvensi Partai.

"Konvensi jika dijalan dengan baik, justru bagus untuk demokrasi," kata Gun.

Tipologi terakhir adalah figur Veriveral, yaitu tokoh yang percaya diri untuk menjadi capres, namun tidak miliki sumber daya yang cukup.

Gun memasukkan Raja Dangdut Rhoma Irama dan Pengacara Farhat Abbas dalam tipologi terakhir ini.

"Tinggal partai memilih mana tokoh yang cocok sehingga bisa dipublikasi dan berpotensi di pemilu nanti," tandasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo dan Rhoma Irama Paling Banyak Ditolak sebagai Capres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler