PKS Bantah Gunakan Pemira Untuk Meningkatkan Elektabilitas

Minggu, 29 Desember 2013 – 20:08 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan pemilihan raya (Pemira) bukanlah salah satu cara untuk meningkatkan elektabilitas mereka yang terjerembab akibat kasus korupsi yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Pemira dilakukan karena dorongan kader untuk mempersiapkan calon presiden (capres) yang diusung PKS dalam Pemilihan Umum 2014. Usulan ini diterima oleh Majelis Syuro.

BACA JUGA: Prabowo dan Rhoma Irama Paling Banyak Ditolak sebagai Capres

"Prosesnya itu ketika kita lakukan election update, dari bawah, dari wilayah-wilayah itu ada dorongan mengusulkan pencapresan," kata Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho usai konferensi pers di kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (29/12).

Taufik menuturkan, kader PKS di bawah mendorong pencapresan karena menganggap partai yang dipimpin Anis Matta itu memiliki kader yang mumpuni di tingkat nasional.

BACA JUGA: Tolak Pelantikan Hambit, KPK harus Tanggung Jawab

"Dari bawah yang mendorong, apalagi kita mau masuk pemilu ke empat. Kader di tingkat nasional dianggap kader bawah sudah mumpuni," ujar Taufik.

PKS sudah mengumumkan hasil Pemira. Lima besarnya adalah Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, dan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il.

BACA JUGA: Catat 14 Juta Anggota, NasDem Tampik Hasil Survei

Hasil Pemira akan diserahkan kepada Majelis Syuro PKS pada bulan Januari. Setelah itu akan dilakukan uji publik terhadap para kandidat.

Taufik menjelaskan, uji publik dilakukan untuk memperkenalkan capres yang diusung PKS ke masyarakat. "Ini bagian daripada proses supaya publik lebih mengenal calon yang diajukan PKS," katanya.

Namun demikian, Taufik tidak menjelaskan secara detil mengenai uji publik yang akan mereka lakukan. Ia hanya menyebut survei menjadi salah satu instrumen dalam uji publik.

"Salah satu instrumennya, ukurannya dengan survei. Namun itu hanya salah satu karena tidak semua instrumen bisa terpotret dari survei," kata Taufik. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Kembali Hadiri Sidang Wilfrida di Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler