Banyak Pedagang Pasar Setop Jualan Minyak Goreng Curah, Tenang, Ada Pak Luhut!

Selasa, 07 Juni 2022 – 21:42 WIB
Ketum KPP menyampaikan banyak pedagang pasar berhenti jualah minyak goreng curah. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak agen dan pedagang mengeluhkan penetapan harga dan aturan penjualan minyak goreng curah.

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad menyebut aturan itu membuat mereka berpikir ulang menjual karena tidak sepadannya modal yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapat.

BACA JUGA: Mendag Klaim Distribusi Minyak Goreng Curah Sudah Sesuai Target, Buktinya?

"Itu memang benar, agen dan pedagang minyak goreng curah tak mendapatkan hasil yang sepadan, cuma dapat untung tipis dan ditambah harus banyak modal biaya yang dikeluarkan," kata Abdul, seperti dikutip di Jakarta, Selasa (7/6).

Akibatnya, tidak sedikit agen dan pedagang menolak, bahkan berhenti tak lagi menjual minyak goreng curah. Hal ini karena harga jual harus sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14 ribu per liter.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Minyak Mentah Arab Saudi di Depan Mata

Selain itu, adanya pembatasan penjualan minyak goreng curah sebanyak 200 liter per hari. 

"Harga jual Rp 14 ribu membuat untung agen dan pedagang sangat tipis. Kalau dijual lebih Rp 14 ribu, dinilai melanggar bisa dipidana," tutur Abdul Rosyid Arsyad.

BACA JUGA: Mendag Siap Distribusi Minyak Goreng Curah Rakyat, Begini Skemanya

Selain soal harga, proses distribusi penjualan juga menjadi persoalan tersendiri, khususnya bagi agen dan pedagang di luar Pulau Jawa.

Dia menuturkan pengalaman mendistribusikan minyak goreng curah ke Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu.

"Bagaimana bisa agen dan pedagang menjual minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter sesuai HET di Kupang," ujar Abdul Rosyid.

Proses diatribusi Jakarta ke NTT banyak kendala, salah satunya perihal tangki penampungan minyak goreng curah yang sangat minim, bahkan tidak ada.

Lalu, kata Abdul, pengganti tangki penampungan, agen dan pedagang harus beli toren penampungan kapasitas minimal 1.000 sampai 1.200 liter.

Meski begitu dirinya yakin jika dalam waktu dekat harga minyak goreng curah akan kembali normal.

Hal ini dikarenakan usaha pemerintah melalui Menko Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan yang berjanji menstabilisasi harga.

Dia memaparkan, rasanya sangat sulit jika harus memaksakan agen dan pedagang untuk menjual harga minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter sesuai HET dari pemerintah.

Sebab, agen dan pedagang  mulai berhenti jualan minyak goreng curah.

"Namun, tenang saja ada Pak Luhut yang urus masalah minyak goreng Indonesia, tinggal tunggu waktunya saja," kata Abdul Rosyid.

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berjanji bisa menurunkan harga minyak goreng curah, yang saat ini masih tinggi harganya ke level melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. Hal ini disampaikan Luhut dalam konferensi pers virtualnya, Minggu (5/6).

"Dalam 2-3 minggu ke depan akan kami lihat situasi akan membaik," kata Luhut.

Menurut dia, berdasarkan hasil analisis tim, kunci untuk menurunkan harga minyak goreng adalah soal realisasi distribusi di lapangan yang harus berjalan baik. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret 6 Juni, Banyak yang Turun!


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler