jpnn.com - WONOSARI – Hasil tera ulang timbangan yang dilakukan petugas Balai Meteorologi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kabupaten Gunungkidul memunculkan kabar memprihatinkan. Pasalnya, banyak alat ukur berat yang digunakan para pedagang itu tak sesuai.
”Rata-rata timbangannya banyak tidak tepat. Makanya harus ditera ulang,” kata Ketua Tim Tera Ulang Balai Meteorologi Disperindagkop DIY, Priyanto seperti dikutip Radar Jogja. Jumat (6/2) lalu, Prijanto dan jajarannya melakukan tera ulang di Kecamatan Wonosari.
BACA JUGA: Demam Berdarah Kian Ganas, Dua Daerah Berstatus KLB
Dia menjelaskan, timbangan tidak sesuai itu kemudian ditera ulang dengan cara diamplas maupun ditambah pemberat. Sementara timbangan rusak diperbaiki sehingga berfungsi sebagaimana mestinya.
”Timbangan tidak sesuai, kita buat nol lagi. Sebelumnya kita sudah laksanakan di kecamatan-kecamatan di bagian barat Gunungkidul,” terangnya.
BACA JUGA: Daerah Ini Masih Kekurangan Ratusan Guru
Menurutnya, kegiatan tera timbangan digelar rutin setiap tahun mulai Januari hingga awal Februari. Petugas secara bergantian melakukan tera ulang di seluruh kecamatan di DIY dengan tujuan untuk melindungi konsumen dari kecurangan para penjual.
Prijanto menambahkan, jangan sampai pembeli saat membeli makanan, daging, atau kebutuhan pokok lainnya ternyata beratnya tidak sesuai dengan ukuran sebenarnya. ”Kami juga terus melakukan sosialisasi tentang kewajiban tera ulang,” ujarnya.
BACA JUGA: Oknum PNS Pemkab Magelang Diduga Terlibat Penambangan Liar
Sementara itu, salah seorang pemilik timbangan, Budiarjo mengatakan, program tera ulang membantunya untuk semakin jujur. Pasalnya, timbangannya yang dibeli setahun silam belum pernah dicek ulang, apakah beratnya masih sesuai atau tidak.
”Kalau ada tera ulang seperti ini, kita jadi tahu timbangan milik kita sudah sesuai atau belum,” katanya.(gun/ila/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Batam, Mufidah Kalla Beli Lampu Hias dan Pakaian Etnik
Redaktur : Tim Redaksi