Banyak Perguruan Tinggi Ajukan Izin Buka Prodi Kedokteran

Rabu, 07 Maret 2018 – 07:33 WIB
Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, banyak perguruan tinggi (PT) mengajukan permohonan untuk membuka program studi (Prodi) Kedokteran. Prodi ini dianggap memiliki nilai tambah bagi PT.

Namun, tidak semua usulan PT dikabulkan lantaran syaratnya diperketat. Sampai saat ini baru dua PT yang mendapatkan izin membuka Prodi Kedokteran.

BACA JUGA: Kinerja Dosen dan Profesor Dievaluasi November 2019

"Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi PT di antaranya dosen, infrastruktur bagaimana, PT juga harus punya rumah sakit," ujar Menteri Nasir di Jakarta, Selasa (6/3).

Jadi, lanjutnya, prodi ini harus menghasilkan lulusan berkualitas. Itu sebabnya pendampingan harus dicek oleh Komsil Kedokteran Indonesia. Sedangkan dari Kemenristekdikti memperketat pemberian izin.

BACA JUGA: Menteri Nasir: Ke Depan 50 Persen Mata Kuliah akan Online

Dia menyebutkan, hambatan PT mendapat izin membuka Prodi Kedokteran, rata-rata pada dosennya.

Di mana dosen dibutuhkan pada bidang kedokteran apakah biomedik, farmakologinya atau lainnya, semua harus tersedia. Di samping bidang tertentu kayak kulit, mata, dan semua yang terkait.

BACA JUGA: 3 Poin Penting untuk Jaga Moral PT Versi Menteri Nasir

"Target kami, jumlah dosen dalam hal ini untuk seluruh Indonesia rasionya 1:2500. Sementara di Singapura 1:450 dan Malaysia 1:950, jadi terlalu jauh. Belum lagi problem distribusi, ini jadi penting. Pendidikan kedokteran ini kami kawal ketat," tandasnya.

Dia menambahkan, dari rasio semacam ini, dosen itu menjadi penentu utama dalam kualitas pendidikan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasir Minta Kampus Antisipasi Munculnya Pekerjaan Baru


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler