Banyak Pungli, YLKI: Apa Gunanya Banyak Polisi di GBK?

Senin, 10 Oktober 2016 – 22:09 WIB
Ilustrasi. Foto Istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Tulus Abadi menyesalkan manajemen pengelolaan tarif parkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

BACA JUGA: Ketua Harian YLKI Jadi Korban Pungli Parkir di GBK

Selain dipatok tarif mahal per jamnya, yakni Rp 5 ribu untuk mobil, konsumen masih ditagih saat kendaraannya akan keluar.

Jika tidak dibeli uang, kata Tulus mereka akan memaksa dan imbasnya mobil akan bermasalah.

BACA JUGA: Istri Mantan Ketua RT Sadis Itu Sudah 3 Kali Gagal Rampok Emas

"Yang paling tragis adalah masih marak pungli oleh preman yang berkeliaran di area parkir GBK. Para preman ini memungli Rp 10 ribu per konsumen, itu yang saya alami Minggu kemarin," ujar Tulus dalam pesan singkatnya.
 
"Dan ini hal yang lazim setiap hari terjadi," imbuh Tulus.

Karena itu, Tulus menyayangkan masih banyak pungli parkir di kawasan GBK, bahkan makin marak.

BACA JUGA: Adik Ipar Tewas Dibantai, Tangan Putus, Wajahnya Lebih Parah

"Lalu gunanya apa konsumen membayar tarif parkir yang mahal tetapi tidak ada jaminan kenyamanan dan keamanan selama parkir? Ini jelas melanggar Perda Perparkiran di DKI Jakarta. Bahkan melanggar UU Perlindungan Konsumen," serunya.

"Dan apa gunanya banyak polisi di pos polisi di GBK?," cetus Tulus.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Sodomi Bocah 10 Tahun, Modusnya Itu Loh...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler