jpnn.com, JAKARTA - Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hendri Paruhuman Lubis mengatakan, membina narapidana kasus terorisme tidak sama dengan pelaku kriminal biasa.
Sebab, terorisme merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang memiliki faktor dan dimensi yang sangat kompleks, terutama motivasi ideologi.
BACA JUGA: Polri Pastikan Tak Ada Sabotase di Balik Nahas JT610
Karena itu, diperlukan sinergitas bersama antara BNPT dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dalam menangani napiter tersebut
“Menangani napiter ini membutuhkan kewenangan, penanganan, dan kebijakan khusus dalam upaya penanggulangannya, termasuk dalam menjalankan program pembinaan pelakunya,” kata Hendri saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pendampingan Narapidana Tindak Pidana Terorisme oleh Wali Pemasyarakatan (Pamong) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Jakarta, Selasa (13/11).
BACA JUGA: Cegah Terorisme, Perkuat Koordinasi dan Kemampuan Aparat
Alumnus Akmil tahun 1986 itu menambahkan, banyak tantangan dan permasalahan dalam pelaksanaan deradikalisasi.
Mulai persoalan koordinasi, identifikasi, penempatan, fasilitas hingga lemahnya kapasitas SDM dalam menangani program pembinaan.
BACA JUGA: Gandeng TNI, BNPT Yakin Pencegahan Terorisme Kian Efektif
“Saya kira inilah urgensi dari kegiatan kali ini sebagai wadah koordinasi, sinergi dan penyamaan persepsi antara BNPT dengan petugas lapas, khususnya pamong yang merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan narapidana terorisme agar napiter tersebut bisa berubah menjadi lebih baik,” kata Hendri.
Mantan Komandan Satuan Induk BAIS TNI itu menambahkan, pertemuan tersebut membuat para kepala lapas dan pamong bisa saling berbagi informasi.
“Tentunya ini dapat memperkaya ilmu bagi kawan-kawannya yang bertugas di lain. Bagi BNPT sendiri rakor ini juga sangat bermanfaat karena kami bisa menyinergikan apa yang diinginkan oleh BNPT dalam tahapan deradikalisasi yang selama ini sudah kami lakukan,” kata Hendri. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Harus Aktif Cegah Radikalisme dan Terorisme
Redaktur & Reporter : Ragil