Banyak Warga Tak 'Contreng' Caleg

Kamis, 09 April 2009 – 18:20 WIB
PANITIA - Kesibukan panitia di TPS 39 RT 3 RW 13, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.
DEPOK - Banyaknya partai dan calon anggota lembaga legislatif (caleg) memang membingungkan wargaMereka akhirnya lebih memilih mencontreng partai daripada nama calegnya

BACA JUGA: Tak Salah jika Megawati Pilih Nyontreng di Kebagusan

Seperti pantauan JPNN di sejumlah TPS, antara lain TPS 36, 37, 38, 39 dan 40 di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok.

"Habis bagaimana? Mau contreng calegnya, tidak kenal
Lebih baik contreng partainya saja," kata Sutinah, warga RT 6 RW 10.

Sutinah pun mengaku mencontreng partai yang iklannya sering tayang di televisi

BACA JUGA: Terawang Mama Lauren: Demokrat Unggul 45-50 Persen

"Saya contreng yang ada iklannya itu, lho," ujar perempuan yang sehari-harinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini.

Ketua KPPS 36 Rachmat mengakui, pemilu kali ini memang lebih ribet
Di samping kertas suaranya yang lebih besar, banyak caleg yang kurang populer di masyarakat

BACA JUGA: Banyak Napi Mengaku Tak Kenal Caleg

Alhasil, masyarakat banyak yang pilih partainya saja.

"Di TPS ini hampir 50 persen hanya mencontreng partaiItu tidak bisa kita salahkan, karena dari sini ketahuan kalau warga lebih kenal partai daripada calegnya," tandas Rachmat.

Kejadian serupa terjadi di TPS 37, 38, 39 dan 40Meski antusiasme warga mengikuti pemilu cukup tinggi, namun banyak yang kesal karena tidak mendapatkan undangan memilih.

"Saya tidak dapat undanganMendingan saya mancing saja," ujar Dahlan, warga RT 3 RW 13 yang sengaja datang ke TPS 40.

Ketua RT 3 RW 13 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Endang, membenarkan kalau warganya banyak yang tidak mendapatkan undangan memilihAnehnya katanya, ada warganya yang sudah meninggal masih dipanggil untuk memilihAda juga yang satu keluarga sampai double terdaftar.

"Kebanyakan yang double mengembalikan undangannyaCuma kan, tidak bisa dikasih ke orang yang tidak dapat," ulas Endang yang juga petugas KPPS di TPS 39.

Ditambahkan Endang, pihaknya sendiri hanya menerima daftar pemilih dari kelurahan"Setiap RT/RW sudah memasukkan daftar pemilihnya, tapi yang dikasih lain dari yang diajukanKatanya sih, itu sudah dikasih KPUD," tukasnya.

Di TPS 38 lain lagiVernanda yang masih berumur 11 tahun tiba-tiba dipanggil untuk memilih"Anak saya kan masih SDKok masuk daftar pemilih? Lainnya yang berhak memilih malah tidak dikasih," kritik Kailan, yang bekerja sebagai salah seorang staf di Departemen Luar Negeri itu(esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SB akan Kawal Penghitungan Suara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler