Banyak yang Protes, Kenapa Bandara tidak ada Debu tapi Ditutup?

Rabu, 29 Juli 2015 – 03:50 WIB
Penumpang menunggu, saat Bandara Juanda ditutup akibat aktivitas Gunung Raung. Foto: dok/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Penutupan beberapa bandara terkait aktivitas erupsi Gunung Raung, Jawa Timur menuai protes dari berbagai pihak, khususnya para calon penumpang yang kadung membeli tiket pesawat. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan, para penumpang protes karena melihat bandara yang ditutup tidak berabu.

BACA JUGA: Anak Buah Sebut Gatot Inisiator Gugatan ke PTUN

"Banyak yang protes selama ini, kenapa tidak ada abu, tapi ditutup. Ini semata-mata untuk keselamatan penerbangan. Tentu kami sudah berkoordinasi dengan BMKG," ujar Suprasetyo di Jakarta, Selasa (28/7).

Dalam waktu dekat pihaknya berencana akan membahas bersama dengan AirNav, terkait standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) penutupan bandara bila ada aktivitas erupsi gunung.

BACA JUGA: Kejagung Tambah Tersangka Kasus Mandra

Sementara, Direktur Utama AirNav Bambang Cahyono menjelaskan aktivitas abu vulkanik tak selalu bisa dilihat secara kasat mata. Hal tersebut yang memicu protes, khususnya para calon penumpang. Karena itu, dia meminta agar masyarakat bisa mengerti bila bandara harus ditutup.

"Memang selama masa lebaran ini Gunung Raung untuk buka tutup bandara perlu prosedur. Memang betul yang dikatakan, kadang masyarakat protes tidak ada debu kok ditutup? Memang yang bisa lihat sebaran abu di atas bandara hanya satelit," tandas Bambang. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Ini Pertimbangan MUI Nyatakan BPJS Kesehatan Haram

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Haramkan BPJS Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler