jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerima Anugerah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 2017. Penghargaan diberikan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Kamis (28/12) malam, oleh Komisioner KASN, I Made Suwandi.
Penyerahan anugerah untuk lembaga/daerah dengan pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) terbaik itu juga disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur.
BACA JUGA: Ingat! ASN Kota Bekasi Dilarang Ambil Cuti
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, selama ini pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas aparatur birokrasi daerah. Misalnya, rekrutmen ASN berkualifikasi tinggi dengan syarat IPK minimal 3,00; serta rutin melelang jabatan untuk menciptakan kompetisi yang sehat.
Sudah tiga kali ada lelang jabatan dalam setahun terakhir untuk sembilan jabatan kepala dinas dan sekretaris daerah.
BACA JUGA: Surat dari Anas Untuk Ibu-Ibu Hebat di Banyuwangi
Menurut Anas, yang jauh lebih penting adalah mendukung iklim inovasi di lingkungan ASN, sehingga lahir banyak program inovatif yang berdampak ke warga, seperti Beasiswa Banyuwangi Cerdas, Mal Pelayanan Publik, Smart Kampung, layanan antar obat ke warga, jemput bola rawat warga, hingga kebijakan pariwisata yang membawa Banyuwangi meraih penghargaan Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Sudah bukan zamannya ASN bekerja berdasarkan formalitas. Masa masyarakat meminta mesin cepat, ASN masih jalan kaki. Kan jadinya tidak nyambung. Di Banyuwangi itu mulai dikikis, makanya lahir banyak program inovatif,” beber Anas.
BACA JUGA: ASN Kabupaten Bekasi Dilarang Cuti
Menurut dia, pengelolaan ASN yang baik ini tujuan antara lain adalah lahirnya birokrasi yang inovatif. “Tapi ada tujuan akhir yang lebih penting. Apa? Peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi warga. Karena buat apa ada inovasi tapi tidak bermanfaat bagi warga?” papar Anas.
Dari indikator ekonomi, pendapatan per kapita warga Banyuwangi melonjak 99 persen dari Rp 20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016.
“Angka kemiskinan menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016, jauh lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Jatim. Jadi ini outcome dari pengelolaan ASN yang baik,” jelas Anas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Banyuwangi, Djajat Sudrajat, mengatakan, pihaknya mendorong pengelolaan ASN terbaik. Mulai dari seleksi yang digelar terbuka, kualitas panitia seleksi, proses assessment, uji kompetensi, hingga dokumen pelaporan kepada KASN.
“Kami bersyukur, Banyuwangi menjadi salah satu dari hanya dua kabupaten di Jatim yang mendapatkan penghargaan KASN. Banyuwangi masih menjadi daerah di Jatim dengan indeks profesionalitas ASN tertinggi. Peringkat kinerja kami juga terus membaik signifikan, dari posisi 159 dari sekitar 500 daerah pada 2010 hingga menjadi lima terbaik secara nasional,” kata Djajat. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Go-Jek, Bupati Anas: Zaman Now Harus Kolaborasi
Redaktur : Tim Redaksi