Jokowi Berikan Penghargaan Pembangunan Daerah ke Banyuwangi

Senin, 30 April 2018 – 14:49 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menerima penghargaan daerah dengan pembangunan terbaik, yang diserahkan Presiden Jokowi dalam Musrenbang RKP 2019. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kabupaten Banyuwangi terpilih sebagai penerima penghargaan pembangunan daerah terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Jakarta, Senin (30/4).

Penghargaan yang sebelumnya dikenal dengan Anugerah Pangripta Nusantara ini diberikan Jokowi kepada Anas pada acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Kerja Pemerintah 2019. Penghargaan diberikan karena Banyuwangi dinilai berprestasi dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan.

BACA JUGA: Isi Hari Kampanye, Bima Arya Cari Inspirasi ke Banyuwangi

Bupati Anas menyatakan berterima kasih atas apresiasi dari pemerintah pusat kepada Banyuwangi. "Dukungan pemerintah pusat terhadap inovasi daerah sangat kuat, sehingga memotivasi Banyuwangi untuk terus berbenah, berupaya menghasilkan kinerja yang terukur dalam membangun daerah sesuai program Nawacita Presiden Jokowi," tutur pria kelahiran Banyuwangi berusia 44 tahun itu.

Anas mengatakan, Banyuwangi mendapatkan penilaian terbaik berdasarkan beberapa aspek penilaian. Salah satunya, adalah analisis teknokratis Banyuwangi untuk perencanaan program dinilai baik, khususnya dalam menyusun pagu indikatif untuk kecamatan.

BACA JUGA: Usai Gandeng GoJek dan Ruangguru, Banyuwangi Lirik Traveloka

“Tahap awal, kami menyusun kuadran yang membagi wilayah kecamatan menurut tingkat pendidikan, kesehatan, dan perekonomian hingga terlihat kecamatan mana yang tertinggal atau lebih maju dari lainnya," kata Anas.

Dari kuadran tersebut, lanjut Anas, anggaran lantas dialokasikan menyesuaikan kondisi di setiap kecamatan. Untuk kecamatan dengan skor rendah, anggaran akan digelontor ke arah sana. Jadi tidak semua kecamatan dipukul rata anggarannya.

BACA JUGA: Jumlah Korban Miras Oplosan Banyuwangi Bertambah

"Jadi kuadran tersebut, menjadi acuan kami untuk menetapkan pagu anggaran di setiap kecamatan. Misalnya Kecamatan Wongsorejo yang sebelumnya berada di kuadran empat atau rendah, sekarang sudah naik ke kuadran yang lebih tinggi karena semua program kami fokuskan kesana. Mulai pendidikan, kesehatan, hingga sektor pertanian,” terang Anas.

Selain itu, sejumlah inovasi pembangunan daerah di Banyuwangi yang dikerjakan juga menjadi tambahan poin tersendiri dalam penilaian. Mulai dari program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan bergizi tiap hari ke warga lanjut usia, Garda Ampuh untuk anak putus sekolah, kolaborasi dengan Go-Jek menyediakan layanan antarobat untuk warga miskin, hingga Mal Pelayanan Publik yang pertama di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah kabupaten.

"Semua inovasi yang dinilai adalah inovasi yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kemudahan pelayanan publik, hingga inovasi yang berupaya meningkatkan daya saing daerah. Di bidang daya saing yang dinilai adalah ikhtiar membangun terminal wisata terpadu dan pembangunan bandara yang mengangkat kearifan lokal," kata Anas.

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi Suyanto Waspotondo menambahkan, semua sistem pembangunan itu mampu menghasilkan sejumlah capaian.

Di antaranya kemiskinan yang melorot drastis ke level 8,6 persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita juga melonjak menjadi Rp 41,46 juta pada 2016. “Jadi bukan hanya perencanannya yang bagus, tapi juga dicek capaian pembangunannya, apa dampaknya ke ekonomi masyarakat,” ujarnya. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham Tambang Emas Pemkab Banyuwangi Tembus Rp 600 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler