BAP DPD RI Mediasi Tuntutan Masyarakat Adat Moi Maya dengan Petrogas

Rabu, 15 September 2021 – 13:24 WIB
Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI menggelar mediasi antara masyarakat adat Moi Maya dengan PT Petrogas, Rabu (15/9). Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI menggelar mediasi antara masyarakat adat Moi Maya dengan PT Petrogas (Island) terkait ganti rugi tanah dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, Rabu (15/9).

Di rapat yang menghadirkan Pemkab Sorong, PT Petrogas (Island), dan BPN Papua Barat tersebut, perwakilan masyarakat adat Moi Maya menyampaikan, belum memperoleh ganti rugi atas tanah mereka yang digunakan membangun sumur yang dulu dikelola JOB Pertamina-PetroChina, dan sekarang dikelola oleh PT Petrogas (Island).

BACA JUGA: BAP DPD RI Bahas Sengketa Tanah Antara Masyarakat Dayak dengan Pertamina di Kaltim

Masyarakat Moi Maya juga mengeluhkan belum memperoleh program-program corporate social responsibility (CSR), padahal sudah dibuat sebuah kesepakatan sebelumnya.

Anggota BAP DPD RI dari Papua Barat, Yance Samonsabra mengatakan, sejak dikelola Pertamina 29 tahun lalu, kondisi masyarakat sampai saat ini sangat memprihatinkan.

BACA JUGA: Mengadu ke BAP DPD RI, Ramli: Kami Sudah Habis-habisan Berjuang Sejak 2009

Yance menilai terkait peralihan kontrak dari JOB Pertamina-PetroChina ke PT Petrogas (Island) untuk 2020-2040, harus ada pernyataan resmi dari seluruh pihak terkait, mulai dari Pemkab, Pemprov, serta perusahaan terkait terhadap tanggung jawab kepada masyarakat adat Moi Maya.

“Saya berharap ini perlu kejelasan dari perusahaan dan kabupaten untuk 20 tahun ke depan seperti apa. Saya akan minta surat tugas dari pimpinan untuk temui perusahaan bersama-sama dengan masyarakat untuk mengawal masalah ini,” kata Yance.

BACA JUGA: BAP DPD RI Mediasi Pengaduan Penghuni Rumah Negara Eks PNS PJKA Bandung

Senator dari Sumatera Barat Alirman Sori meminta agar diklarifikasi terkait perbedaan informasi yang dimiliki masing-masing pihak terkait.

Tujuannya untuk memetakan apa yang menjadi permasalahan dalam tuntutan masyarakat adat Moi Maya maupun tanggung jawab dari perusahaan dan pemerintah daerah atas tuntutan tersebut.

Apalagi terjadi peralihan tanggun jawab pengelolaan sumur gas dari JOB Pertamina-PetroChina kepada PT Petrogas (Island).

“Data semua perlu diklairifkasi dulu, apa yang menjadi kewajiban perusahaan, kewajiban pemerintah, ataupun kewajiban dari pemerintah daerah, sehingga kita (BAP DPD RI) akan lebih mudah dalam memediasinya. Jadi semuanya win-win solution, dapat berakhir dengan happy ending bagi semua pihak,” kata Alirman.

Ketua BAP DPD RI, Bambang Sutrisno mengatakan, lembaganya berkomitmen untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat adat Moi Maya dengan mengkompilasi dan mengklarifikasi data lahan yang belum mendapatkan ganti kerugian dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Data tersebut akan digunakan sebagai bahan tahapan selanjutnya dalam proses mediasi atas aduan dari masyarakat adat Moi Maya yang terdiri dari 14 marga di Papua Barat ini.

“BAP DPD RI menugaskan anggotanya dari Papua Barat, Bapak Yance Samonsabra untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait, sehubungan dengan sinkronisasi data,” kata Bambang Sutrisno. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... BAP DPD RI Minta Pemerintah Beri Solusi Terkait Kekosongan Blangko E-KTP


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler