Bapak Ini Gantung Diri Lantaran Dibelikan Mobil Tak Sesuai Keinginan

Rabu, 12 Oktober 2016 – 22:25 WIB
Ilustrasi. Foto: fajar/jpg

jpnn.com - SIJUNJUNG – Al Ghazali sungguh tidak menyangka ayahnya nekat mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Padahal, Al Ghazali baru saja membelikannya sebuah mobil baru merek Xenia. Dan yang mengenaskan, Safarudin, 58, ditemukan tewas dengan tali melilit lehernya tanpa mengenakan pakaian.

BACA JUGA: Pengacara Jessica Persoalkan Perbedaan Pernyataan Ayah Mirna

Belakangan diketahui, Safarudin nekat gantung diri lantaran sang anak tidak mengabulkan keinginannya dibelikan mobil merek Avanza.

Seperti diberitakan Posmetro Padang (Jawa Pos Group) hari ini (12/10) bahwa orang yang pertama melihat Safarudin tergantung adalah Al Ghazali, Senin (10/10) pagi itu. Teriakannya langsung menghebohkan warga Jorong Batubalang, Nagari V Koto, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Sumbar.

BACA JUGA: Sambil Tersedu-sedu, Jessica: Saya Bersumpah, Saya Bukan Pembunuh!

Safarudin dikenal sebagai sosok pria suka bergurau, ramah. Sehari-hari ia bekerja sebagai sopir. Sudah setahun pria ini ditinggal istri tercinta karena meninggal dunia. Ia memiliki tiga anak.

Menurut keluarga korban, sebelum ditemukan tewas tergantung, Safarudin diketahui pergi ke rumah anak perempuannya bernama Dini, 30. Rumah korban dan putrinya hanya sekitar 1 kilometer.

BACA JUGA: Saksi Pemindah CCTV tak Dihadirkan, Bang Otto Protes

Di rumah anak perempuannya itu, diduga terjadi perdebatan antara Safarudin dengan putrinya itu tentang masalah mobil. Dimana, Safarudin menginginkan membeli mobil merek Avanza. Akan tetapi, sang anak tak setuju dan meminta Xenia saja.

Permintaan sang ayah ditolak. Kemudian, Minggu sekitar pukul 21.00 WIB, korban kembali pulang ke rumah dengan suasana hati tak enak.

Pada pagi harinya, korban sudah ditemukan dengan posisi tubuh tergantung dengan tali melilit leher. Kematian korban sontak membuat warga terkejut, karena tak ada yang menyangka kalau korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Di rumah duka, jenazah korban sempat divisum luar oleh dokter Susi dari Puskesmas Koto VII. “Setelah visum luar, tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban. Kuat dugaan korban murni bunuh diri dengan menggantung diri,” tutur dokter Susi.

Kapolres Sijunjung AKBP Dody Pribadi melalui Kapolsek Koto VII AKP Yosy Hendra, mengungkapkan, Minggu malam—sebelum ditemukan bunuh diri, korban diketahui pergi ke rumah putrinya. Dan terjadi perdebatan antara anak dan ayah tentang mobil.

”Jasad korban pertama kali ditemukan seorang anaknya sekitar pukul 07.30 pagi. Setelah visum, dugaan sementara korban gantung diri. Pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah. Setelah ada kesepakatan, korban dikembalikan ke pihak keluarga untuk dikuburkan,” ulas AKP Yosy Hendra. (cr1/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Mirna Keluarkan Banyak Duit, Buat Siapa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler