Bapak Presiden...Ketahuilah, di Kalsel Saja Sudah 13 Balita Innalillahi

Senin, 26 Oktober 2015 – 08:35 WIB
Bocah diungsikan untuk mencegah terdampak kabut asap. Foto: Radar Banjarmasin/JPG

jpnn.com - BANJARMASIN – Dampak kabut asap semakin ngeri. Di Kalimantan Selatan saja, hingga minggu ketiga Oktober 2015 sudah ada 13 balita yang meninggal.

Temuan kematian balita karena pneumonia ini didapatkan dari data rekap laporan program pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

BACA JUGA: Warga Korban Asap Mengungsi ke Provinsi Tetangga, Bocah Ini Salah Satunya

Korban balita paling banyak ada di Tanah Bumbu mencapai 11 orang. Detailnya bayi berusia kurang dari satu tahun 8 orang, dan balita berusia satu hingga empat tahun 3 orang. Jika berdasarkan jenis kelamin empat orang laki-laki dan tujuh perempuan.

Selain di Tanah Bumbu, penyumbang angka kematian balita karena pneumonia adalah Kabupaten Tanah Laut. Ada satu balita laki-laki yang berusia kurang dari satu tahun meninggal karena pneumonia. Kemudian ditambah satu balita perempuan dari Hulu Sungai Selatan.

BACA JUGA: Luhut Datang, Kabut Asap Kian Tebal

Data ISPA Tabalong sendiri yang sebelumnya diinformasikan hingga menelan korban balita tidak terekam. Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel sendiri sudah beberapa kali menyurati Pemkab Tabalong, karena tidak mengirimkan data ISPA sejak Mei 2015 lalu.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Benny Rahmadi sebenarnya mengaku kaget ketika mendengar ada balita yang meninggal karena ISPA di Tabalong, September lalu. Pasalnya, Dinkes Kalsel sendiri tak pernah lagi mendapatkan informasi mengenai data ISPA Tabalong sejak Mei lalu.

BACA JUGA: LPG 3 Kg Langka, Harga pun Melambung

“Tabalong tidak ada datanya. Kita juga sudah surati ke Kabupaten Tabalong karena tidak melaporkan dari bulan Mei sampai sekarang,” ujarnya.

Temuan ISPA di September kemarin sendiri mengalami penurunan dibandingkan Agustus tadi. Pada Agustus tadi tercatat 31.590 penderita penyakit ISPA. Namun data ini belum sepenuhnya terekap karena Kabupaten Kota Baru dan Tabalong masih belum mengirimkan data ISPA ke Dinkes Kalsel. Sementara di bulan September kemarin tercatat 29.104 penderita ISPA terekam.

Kemudian di bulan Oktober sendiri baru Barito Kuala, Banjarbaru dan Tanah Bumbu yang lebih dulu mengirimkan data ISPA ke Dinkes Provinsi Kalsel. Sampai saat ini sudah tercatat 2.238 penderita ISPA ditemukan di bulan Oktober. Banyaknya balita yang meninggal sendiri ungkap Benny sebenarnya bukan karena hanya penyakit ISPA saja. Namun juga karena ada penyakit lainnya seperti diare dan lainnya.

“Saat kami konfirmasi ke kabupaten/kota dan dokter yang menanganinya, kematian balita itu bukan karena ISPA saja, tapi sudah ada bawaan penyakit lainnya. Tidak pernah kami mendengar misalnya, balita di Kalsel karena sesak nafas kemudian meninggal,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabut asap memang menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah penderita ISPA di Kalimantan Selatan.  (mat/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-Gara Rebutan Cewek Kafe, Pemuda Ini Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler