Artinya, dana yang disebutkan keluar hingga Rp 6,191 triliun untuk akuisisi 3 perusahaan sebenarnya tidak sampai sebesar itu
BACA JUGA: Rupiah Jatuh, Stimulus Tak Efektif
Karena itulah, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) akan mengkaji validitas harga maupun jumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan"Saya melihat pada harga ketiga perusahan itu, jadi penilaian dari pada ketiga perusahaan
BACA JUGA: PLN Kembali Rilis Surat Utang Rp10 T
Apa iya harganya segitu? Rp 5 triliun, apalagi kita tahu saham Darma Henwa Tbk (DEWA) di pasar harganya Rp 50, dia beli Rp 300Fuad mengakui pihaknya akan melakukan review ulang terhadap aksi korporasi yang dilakukan BUMI itu
BACA JUGA: Bakrie Siapkan Obligasi Konversi Senilai Rp4,26 T
"Kami akan review ulang semua apa yang mereka lakukan termasuk semua yang mereka katakan tidak ada benturan kepentinganKita harus lihat duluApa iya ada benturan kepentingan apa tidakTidak bisa hanya sepihak katakan ini tidak ada benturan kepentingan," imbuhnyaFokus Bapepam-LK kini memang untuk mengecek nilai akuisisiUntuk pengecekan tersebut, kata Fuad, dibutuhkan analisis dan data-data pendukung.
"Publik juga harus tahu dana Rp 6 triliun untuk apa, itu kan cash yang keluar, yang kita takutkan merugikan BUMIItu sebabnya, harganya langsung terkoreksi yang menggambarkan investor mengkhawatirkan nasib BUMIMakanya harganya jadi jatuh," ungkapnya.
Seperti diwartakan, BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 80 persen saham Zurich Asset Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8 persen saham PT Fajar Bumi Sakti senilai Rp 2,475 triliun, dan 84 persen saham PT Pendopo Energi Batubara senilai Rp 1,304 triliun(iw/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polytron Luncurkan U Slim
Redaktur : Tim Redaksi