JAKARTA - Sukses menerbitkan surat utang (obligasi) dengan meraup dana Rp 2,2 triliun di awal tahun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menyiapkan emisi obligasi dengan dengan jumlah yang jauh lebih besar.
Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar mengatakan, saat ini pihaknya memang tengah menyiapkan rencana emisi obligasi baru senilai total Rp 10 triliun''Itu akan diterbitkan tahun ini,'' ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (14/1).
Menurut Fahmi, obligasi senilai Rp 10 triliun tersebut akan diterbitkan dalam bentuk obligasi konvensional, obligasi syariah (sukuk), maupun obligasi internasional (global bond)
BACA JUGA: Bakrie Siapkan Obligasi Konversi Senilai Rp4,26 T
''Jadi, nanti campuran,'' katanya.Terkait kondisi pasar modal yang masih belum kondusif dan ketatnya likuiditas, Fahmi mengatakan, akan disiasati dengan cara penerbitan obligasi secara bertahap
Fahmi mengakui, besarnya kebutuhan dana PLN mengharuskan perseroan untuk tetap mencari berbagai alternatif pendanaan
BACA JUGA: Polytron Luncurkan U Slim
''Tahun ini investasi kami Rp 57 triliun,'' sebutnya.Kebutuhan dana tersebut, lanjut Fahmi, akan dipenuhi dari sumber internal, APBN, pinjaman perbankan, maupun obligasi
BACA JUGA: PT Rekayasa Industri Batalkan Rencana IPO
Sebelumnya, Komisaris Utama PT PLN Alhilal Hamdi mengatakan, penerbitan obligasi oleh PLN juga bisa dipandang sebagai upaya untuk menggairahkan pasar investasi di tengah masih labilnya pasar modal''Sebab, PLN menawarkan pilihan investasi dengan rating baik,'' ujarnya
Menurut dia, kondisi likuiditas di pasar memang cukup menantangNamun, dia optimistis obligasi PLN bakal direspon positif pasar''Sehingga, obligasi bisa membuat kinerja PLN makin gemilang, pasar modal tambah bergairah, dan Indonesia tambah terang,'' katanya.
Kerjar Laba, Efisiensi
TERKAIT kinerja 2009, PLN menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 89 triliun atau naik dari estimasi pendapatan 2008 yang sebesar Rp 80 triliunDengan pendapatan tersebut, PLN menargetkan laba usaha hingga Rp 10,1 triliun''Laba itu akan dicapai melalui efisiensi,'' ujar Fahmi Mochtar.
Menurut dia, proyeksi laba usaha tersebut memang jauh lebih besar dibandingkan estimasi realisasi laba usaha 2008 yang sebesar Rp 3,2 triliun''Naiknya memang drastis, sebab diversifikasi energi akan makin signifikan,'' katanya.
Fahmi mengatakan, turunnya harga minyak dunia serta masuknya pasokan PLTU berbahan bakar batu bara dan gasifikasi pada beberapa pembangkit, membuat proyeksi belanja operasional atau operational expenditure (opex) PLN di 2009 bakal menyusut.
Menurut Fahmi, biaya yang dikeluarkan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2009 diperkirakan dapat ditekan Rp24 - 30 triliun''Sebab, ketergantungan pembangkit PLN terhadap BBM turun hingga 25 persen,'' ujarnya.
Selama ini, komposisi BBM yang harganya relatif mahal memang masih cukup tinggi di PLNFahmi mengatakan, pada 2008, konsumsi BBM mencapai 34 persen dari total keseluruhan penggunaan bahan bakar, yakni hingga 11 juta kilo liter (KL)Sedangkan tahun depan, lanjut dia, konsumsi BBM diperkirakan hanya sebesar 8 juta KL atau ada peghematan 3 KL.
Alhilal Hamdi menambahkan, ke depan, PLN memang harus terus meningkatkan kehandalan pasokan dengan memperkuat suplai dari pembangkit, serta meningkatkan kapasitas jaringan transmisi dan distribusi untuk evakuasi energi listrik''Satu lagi yang tidak boleh dilupakan adalah efisiensi melalui diversifikasi energi primer,'' ujarnya(owi/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antam Stop Buyback Saham
Redaktur : Tim Redaksi