Bappenas Berkomitmen Pertahankan Kualitas Lingkungan dengan Keanekaragaman Hayati

Senin, 08 Juli 2024 – 14:49 WIB
Kementerian PPN/Bappenas menggelar Green Economy Expo yang digelar Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat pada 3-5 Juli 2024. Foto: Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Kementerian PPN/Bappenas menggelar Green Economy Expo yang digelar Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat pada 3-5 Juli 2024.

Acara tersebut digelar untuk mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan melalui implementasi ekonomi hijau.

BACA JUGA: Pertamina Bersama Bappenas Jalin Kerja Sama Pengembangan Kebijakan Energi Berkelanjutan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pihaknya berkomitmen mempertahankan kualitas lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang sangat strategis bagi pengembangan ekonomi hijau dan sirkular.

“Indonesia terus mempertahankan kualitas lingkungan, mengingat posisi kita sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi dan sumber daya alam melimpah," kata Menteri Suharso.

BACA JUGA: Kemenag dan Bappenas Bersinergi dalam Optimalisasi Tata Kelola Zakat Wakaf

Dia menjelaskan Indonesia memiliki indeks kualitas lingkungan hidup terus meningkat, mencapai 72,53 poin pada 2023.

Menurut dia dalam menuju ekonomi hijau akan fokus pada penciptaan investasi, modal, dan infrastruktur lapangan kerja, dan keterampilan yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA: Program Penyebaran Nyamuk Wolbachia Bikin Resah, Bappenas Lakukan Ini

"Ini untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Transformasi Ekonomi Hijau adalah komitmen pemerintah mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, menjadi Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan.

Ekonomi hijau akan menjadi pendorong transisi menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dalam acara tersebut, Menteri Suharso meluncurkan dua dokumen penting, yaitu: Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia, serta Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan.

“Jika diterapkan dengan serius di lima sektor prioritas (pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi, dan tekstil), ekonomi sirkular berpotensi memberikan manfaat tinggi pada pembangunan kita," ungkapnya.

Dia mencontohkan ekonomi sirkular meningkatkan PDB Indonesia kisaran Rp 593 hingga Rp 638 triliun, menciptakan 4,4 juta lapangan kerja hijau hingga pada 2030 dengan 75 persen dari total pekerjaan merupakan tenaga kerja perempuan, mengurangi timbulan limbah 18-52 persen dibandingkan business as usual pada 2030, juga berkontribusi menurunkan emisi GRK 126 juta ton CO2.

Menteri Suharso juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi berbagai pihak.

Dia berharap acara ini menjadi melting point gagasan dan perumusan solusi berbagai persoalan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Saya mengajak kita semua untuk menjadi bagian dari ekonomi hijau, sebagai akselerator perubahan,” pungkas Menteri Suharso. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surveyor Indonesia Sosialisasikan I-SIM for Cities Bersama Kementerian Bappenas


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler