Bappenas Nilai Program Mentan Amran Pacu Pertumbuhan Daerah

Senin, 12 Agustus 2019 – 15:26 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Keuangan Negara dan Analisis Moneter Bappenas Boediastoeti Ontowirjo mengatakan, pihaknya telah melakukan riset terhadap efektivitas belanja kementerian dan lembaga pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasilnya, program Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti memacu pertumbuhan daerah.

BACA JUGA: Senator Sumut Apresiasi Ekspor Pertanian Indonesia Meningkat Tajam

Peningkatan pada belanja barang di kementerian pertanian dinilai  memiliki elastisitas atau daya dongkrak yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi, ketimbang belanja modal.

BACA JUGA: Lewat Cara ini Kementan Jamin Harga Jual Gabah Petani

BACA JUGA: Presiden Terkesan dengan Mekanisasi Pertanian 5 Tahun Terakhir

"Belanja barang yang dilakukan Kementerian Pertanian yang dipimpin Menteri AmraN merupakan contoh salah satu belanja barang produktif yang memacu pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi di daerah adalah belanja alat mesin pertanian dan input produksi," kata Boediastoeti.

Menurutnya, setiap peningkatan 1 persen belanja alsintan, maka akan mendorong 0,33 persen peningkatan subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di daerah.

BACA JUGA: Talas Indonesia Diminati Warga Jepang, Sulsel Tingkatkan Produksi

"Saya kira, dalam perencanaan ke depan, belanja barang yang produktif dapat menjadi terobosan untuk diterapkan pada banyak kementerian lainnya," katanya.

Dengan demikian, belanja kementerian bisa menjadi lebih berkualitas. Riset ini menunjukkan bagaimana efektivitas belanja barang terhadap pertumbuhan ekonomi.

Salah satunya lewat peningkatan alokasi anggaran pada 2016 hingga 2017 disebutkan belanja modal mengalami peningkatan paling tinggi yaitu sebesar Rp 39,1 triliun, kemudian belanja barang sebesar Rp 31,8 triliun dan belanja pegawai Rp 7,5 triliun.

Namun, komponen yang mendorong pertumbuhan ekonomi paling tinggi adalah belanja barang.

Belanja barang mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 0,08 persen, sementara belanja modal hanya mendorong 0,03 persen dan belanja pegawai hanya 0,01 persen.

"Masalahnya, belum semua belanja barang dari pemerintah ini menjadi belanja barang yang produktif," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro turut mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memacu produksi nasional.

Bahkan, kata dia, capaian itu mampu melampaui target-target yang telah ditetapkan.

"Karena itu, program yang ada harus didukung dan dibuat secara berkelanjutan. Saya melihat banyak sekali capaian pembangunan pertanian yang dilakukan Kementan selama empat setengah tahun terakhir," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, capaian itu di antaranya berhasil melakukan pencetakan lahan baru, penambahan lahan pertanian produktif, peningkatan produksi produk pertanian dan pemanfaatan mekanisasi yang terus dijalankan.

Maka itu, kata dia, Bappenas akan mempererat kerja sama dan sinergitas berkelanjutan dengan kementerian pertanian.

Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor bahan mentah maupun olahan makanan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa pembangunan pertanian yang dilakukan merupakan arahan langsung Presiden Jokowi-Jusuf Kalla.

"Capaian ini juga sudah berdasarkan validasi BPS dan BKPM. Kemudian kami juga berhasil menekan inflasi menjadi 1,26 persen. Dan ini adalah sejarah terbaik bangsa kita," katanya.

Di samping itu, Amran juga menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan pedesaan terus menurun menjadi 13,2 persen di 2018.

Nilai Tukar Petani NTP dan nilai usaha tingkat petani NTUP naik menjadi 0,42 persen dan 5,45 persen pada 2018.

"NTP dan NTUP meningkat merupakan bukti meningkatnya kesejahteraan petani. Kemudian terkait ekspor, volumenya naik, PDB pertanian juga meningkat dan nilai investasi kita naik hingga 110 persen," katanya.

Untuk diketahui, beberapa program Kementan yang sudah berjalan dengan baik diantaranya program Bekerja, Serasi, Siwab, Rain Harvesting System, Belgian Blue, Integrasi Jagung Sawit, Integrasi Sapi Sawit, serta penggunaan Biodiesel B100 berbahan dasar sawit. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara ini Kementan Jamin Harga Jual Gabah Petani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler