Barang Elektronik di 3 Dusun Rusak Masal, Ibu-ibu Sandera Para Petugas PLN

Jumat, 10 Juli 2015 – 08:19 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - SIANG bolong kemarin (9/7), warga Desa Sendangbumen, Kecamatan Berbek, Nganjuk, Jatim dibuat gempar oleh kerusakan masal barang-barang elektronik milik mereka di rumah. Puluhan unit televisi mendadak mati serempak di tiga dusun sekaligus. Yakni, Dusun Jabon, Dusun Ngadi, dan Dusun Sendangbumen. 

Peristiwa mengejutkan itu terjadi sekitar pukul 12.00, ketika sebagian besar ibu-ibu beristirahat siang di dalam rumah. Pada saat yang sama, ada perbaikan gardu listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terletak di halaman kantor Balai Desa Sendangbumen. 

BACA JUGA: Ketahuan Selingkuh dengan Anak Buah, Pejabat Kabupaten Dijadikan Staf Biasa

Nah, saat belasan teknisi rekanan PLN dari CV Dian Cahaya Prima mengutak-atik gardu itu, tiba-tiba tegangan listrik yang mengaliri permukiman setempat naik drastis. Saat itu juga televisi warga rusak secara bersamaan.

Warga lalu berbondong-bondong keluar rumah sehingga suasana menjadi semakin riuh. Tak berselang lama, mereka mendengar kabar bahwa kerusakan masal itu dipicu perbaikan gardu listrik belasan teknisi PLN. "Warga lalu ramai-ramai mendatangi gardu PLN di balai desa," kata Pujo, 55, salah satu warga setempat. 

BACA JUGA: DUARRR...Ledakan Terjadi di Mal Alam Sutera, Polisi Masih Investigasi

Puluhan warga yang sebagian besar ibu-ibu itu sampai di balai desa. Mereka sempat terpancing emosi saat melihat belasan teknisi PLN. 

Massa menuntut PLN bertanggung jawab atas kerusakan masal barang elektronik mereka di rumah. Akibatnya, para teknisi itu disandera hampir dua jam di halaman balai desa sampai seluruh perangkat desa dan aparat TNI/Polri datang ke lokasi. 

BACA JUGA: Terpidana Korupsi Bandara Kembalikan Uang Negara Rp5,3 M

Kepala Desa (Kades) Sendangbumen Sujianto di lokasi menjelaskan, sampai kemarin pukul 14.00, tercatat ada 72 rumah yang mengalami kerusakan barang elektronik yang tersebar di tiga dusun. Televisi, lemari es, mesin pemutar VCD, lampu, hingga mesin pompa air ikut mati.

"Sementara, ada 72 rumah, masih kami data terus karena kemungkinan bertambah," kata sang Kades kemarin siang.

Rombongan manajemen PLN Rayon Nganjuk akhirnya datang ke lokasi. Mereka pun berunding dengan warga. Pihak PLN langsung mengakui, kerusakan itu memang dipicu tegangan listrik yang naik drastis saat berlangsung pekerjaan pemeliharaan rutin gardu di desa setempat. "Ini bukan kesengajaan dan kami siap bertanggung jawab," kata Manajer PLN Rayon Nganjuk Sigit Sony Hartawan

Menurut Sigit, musibah itu diduga terjadi karena kekeliruan pemasangan kabel tegangan di dalam gardu oleh teknisi sehingga mengakibatkan tegangan listrik 380 volt ke atas ikut mengalir ke rumah-rumah warga. Padahal, seharusnya tegangan listrik rumah yang normal adalah 220 volt. (pas/fa/mas/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Hari Hilang, Korban Bunuh Diri di Jembatan Barelang Ditemukan Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler