TEHERAN - Iran didukung sekutu utamanya, Rusia, mengecam penjatuhan sanksi terhadap Teheran terkait dengan program nuklirnyaKeduanya menganggap keputusan tersebut ilegal dan sia-sia
BACA JUGA: Yingluck Batal Mohon Ampunan untuk Thaksin
Sanksi unilateral yang menarget sektor keuangan, petrokimia, dan energi diumumkan Senin (21/11) oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. "Keputusan itu hanya propaganda dan perang psikologis," terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmaparast
Dia menyebut sanksi tersebut adalah kesalahan dan tidak akan efektif
BACA JUGA: Mesir Rusuh Lagi, 22 Tewas
Rusia, yang bersama Tiongkok selalu menghadang setiap langkah negara Barat untuk mendapat persetujuan Dewan Keamanan PBB terkait dengan program nuklir Iran, bersikap lebih keras dalam merespons penjatuhan sanksi baru tersebutMelalui pernyataan resmi kementerian luar negeri, Rusia menegaskan, sanksi tersebut tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional.
Deklarasi kekuatan Barat atas Teheran menunjukkan adanya peningkatan tekanan diplomasi terhadap negeri para mullah tersebut
BACA JUGA: Tangan Kanan Kadhafi Juga Tertangkap
Isu itu juga memperkuat spekulasi bahwa Israel tengah mempertimbangkan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.AS dan sekutu menggunakan laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 6 November lalu yang menemukan adanya bukti kredibel bahwa program penelitian nuklir Iran dipakai untuk pembuatan senjata sebagai dasar penjatuhan sanksi.
"Selama Iran melanjutkan program berbahayanya itu, AS akan terus mencari jalan untuk mengisolasi dan meningkatkan tekanan terhadap rezim Iran, baik bersama sekutu kami atau sendiri," ujar Presiden AS Barack Obama dalam pernyataan tertulis, bersamaan dengan pengumuman penjatuhan sanksi.
Iran, yang menyebut laporan IAEA tidak berdasar dan teledor, menegaskan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai serta kepentingan sipilIran telah dijatuhi empat rangkaian sanksi PBB untuk memaksa agar menghentikan program pengayaan uraniumDitambah lagi sanksi unilateral oleh AS dan Uni Eropa.
Sanksi terakhir berupa tekanan lebih kuat kepada sektor keuangan IranAS dan Inggris Raya menggunakan UU Antiteroris untuk menarget bank sentral Iran dan institusi keuangan lain
Washington mengecap Iran sebagai "sarang terbesar kejahatan pencucian uang"Label ini bisa membuat "keder" bank-bank non-AS dan sektor bisnis lain yang berhubungan dengan Teheran, karena mereka akan berhadapan dengan Washington.
Menyambut pemberlakuan sanksi tersebut London menyatakan telah memutus semua kontak antara sistem keuangannya dengan IranKanada menegaskan telah menghentikan hampir semua transaksi dengan IranPrancis mengambil langkah serupa.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Mehmanparast mengatakan, sanksi tersebut adalah bentuk permusuhan terhadap rakyat IranNamun, dia yakin bahwa sanksi itu tidak berpengaruh besar karena perdagangan dengan AS dan Inggris Raya berada pada tingkat minimal
"Dengan resolusi-resolusi itu mereka berpikir bisa menekan rakyat kami untuk menyerah (menghentikan program energi nuklir)Mereka salah," tegas Mehmanparast.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, langkah Barat benar-benar merusak konstruksi dialog dengan TeheranMoskow menuduh, AS dan sekutunya melangkah terlalu jauh"Kami yakin bahwa penguatan sanksi terus-menerus sejak lama telah melampaui prinsip-prinsip kesepakatan pelucutan senjata dalam kasus program nuklir Iran(AFP/cak/c2/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Nyaman, Tahanan Gugat Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi