Barcelona Disanksi FIFA, El Clasico di Luar Lapangan

Sabtu, 05 April 2014 – 06:14 WIB

jpnn.com - BARCELONA - Sanksi berat yang diganjarkan FIFA kepada Barcelona terus menuai pro kontra. Kali ini rival abadi klub Catalan tersebut, Real Madrid, ikut tersedot dalam pusaran kasus transfer pemain di bawah umur. Sebab, Barcelona menuding ada pihak lain yang ingin mengebiri prestasi klub berjuluk Blaugrana itu.

"Apa yang terjadi bukanlah kebetulan. Kami akan menginvestigasi siapa di balik semua ini. Kami akan membuktikan dan akan membuka semuanya. Ada banyak orang yang tidak bisa menerima fakta bahwa klub ini telah memenangi semua gelar dan menjadi klub top dunia selama 10 tahun," kata Wakil Presiden Barcelona bidang keuangan Javier Faus kepada radio Spanyol RNE.

BACA JUGA: Brendan Rodgers: Andy Carrol Salah Satu Pemain Terbaik Eropa

Seperti diketahui, Barca"sebutan Barcelona"diganjar sanksi denda CHF 450 ribu (Rp 5,7 miliar) dan larangan transfer pemain hingga musim panas 2015. Hukuman tersebut diberikan kepada klub Catalan itu setelah mereka ketahuan mendatangkan 10 pemain di bawah umur dalam periode 2009-2013.

Faus menegaskan bahwa Barcelona sejatinya sudah menjadi target dari banyak kasus selama bertahun-tahun. Tidak hanya soal transfer pemain, tapi juga tuduhan doping hingga serangan ke para pelatih Barca.

BACA JUGA: Degradasi, Sunderland Pangkas Gaji Pemain 40 Persen

Dia juga kaget kini justru La Masia, akademi sepak bola Barca, menjadi target anyar. Padahal, model pembinaan La Masia menjadi contoh pembinaan usia muda yang sukses.

"Kasus ini muncul karena ada yang melapor. Siapa pelapor" Itu masih belum diketahui karena dia anonim. Saya melihat ada upaya antiBarca saat ini. Kami adalah korban dari sebuah ketidakadilan yang luar biasa," timpal Presiden Barca Josep Mar"a Bartomeu di Football Espana. (aga)

BACA JUGA: Tuding Konspirasi AntiBarca, Javier Faus Siap Beri Bukti

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tata Martino Enggan Komentari Konspirasi Jatuhkan Barcelona


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler