Bareskrim Ingin Pamer Kekuasaan

Jumat, 01 Mei 2015 – 14:34 WIB
Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso. Foto: Imam Husein/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri dinilai telah membangkang kepada Presiden Joko Widodo dengan menangkap penyidik KPK, Novel Baswedan. Pasalnya, presiden yang akrab disapa Jokowi itu sebelumnya telah tegas memerintahkan agar kriminalisasi terhadap KPK dihentikan.

"Penangkapan Novel memperlihatkan Polri tidak patuh pada perintah Presiden, yang meminta kriminalisasi dihentikan," kata Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW)‎ Ade Irawan saat dihubungi, Jumat (1/5).

BACA JUGA: Biar Dijamin Lima Pimpinan KPK, Novel Tetap Ditahan

Menurutnya, kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang pencuri di Bengkulu yang disangkakan kepada Novel jelas merupakan kriminalisasi. Pasalnya, peristiwa pidana itu terjadi pada tahun 2004 silam dan sebelumnya sudah pernah ditangani oleh Polda setempat.

Apalagi, tambahnya, jika dilihat rekam jejak Novel yang kerap menjadi ujung tombak KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi kelas kakap. Ade juga melihat penangkapan Novel sebagai peringatan dari Bareskrim kepada KPK agar tidak lagi mengobok-obok institusi Polri.

BACA JUGA: Tidak Ada Alasan Menahan Novel Baswedan

"Mereka ingin pamer bahwa mereka memilik kekuasaan supaya tidak ada yang berani mengganggu seperti yang dilakukan KPK dalam penanganan beberapa kasus terkait Polri," pungkasnya. (dil/jpnn)

 

BACA JUGA: Buwas: Ini Kok Super Sekali

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut May Day, LBH Jakarta Pakai Kostum Tikus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler