jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan terhadap sembilan saksi pada hari ini, Senin (24/7) terkait kasus dugaan kecurangan penjualan beras PT Indo Beras Unggul (PT IBU).
Meski begitu, dari sembilan hanya satu saksi yang mengindahkan undangan tersebut.
BACA JUGA: Cegah Beras Maknyuss Meluas di Pasaran, Polda Jabar Genjot Pengawasan
"Dari sembilan itu, satu sedang berlangsung pelaksanaannya, yang delapan minta dilakukan penundaan," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Agung Setya di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Agung, sejauh ini total sudah 15 saksi yang telah diperiksa. Mengenai sumber saksi yang telah diperiksa, Agung menolak memerincinya.
BACA JUGA: Hamdalah, Batam Bebas Beras Plastik
"Pasti terkait dengan kasus ini. Semua yang terkait dengan masalah hulu sampai hilirnya adalah pihak-pihak yang perlu kami mintakan kejelasannya," kata Agung.
Mengenai kasus ini, Agung meyakini PT IBU telah berbuat curang dengan mengumpulkan beras dari petani. Kemudian, dengan mengemas beras bersubsidi dengan bungkus beras premium bermerek Makyuss dan Ayam Jago.
BACA JUGA: Polri, Kemendag dan Kementan Diminta Tarik Merek Beras yang Dipalsukan
Selain itu, PT IBU juga menipu konsumen dengan mencantumkan nilai gizi beras tidak sesuai dengan fakta.
"Kami persangkakan ini mencurangi daripada pedagang, penggilangan-penggilingan kecil, pedagang kecil, demikian juga konsumen," kata Agung.
Saat ditanya apakah pihaknya sudah menarget seorang tersangka dalam kasus ini, Agung mengaku belum sampai ke tahapan itu. Dia mengaku, pihaknya baru mencari bukti baru dan keterangan saksi untuk kemudian melakukan gelar perkara penetapan tersangka.
"Penyelidikan ini adalah mengumpulkan dulu bukti-bukti. Dan bukti-bukti itu nanti, kami akan mentapkan pelakunya," jelas Agung.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Merek Beras yang Juga Dioplos
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga