Bareskrim Pastikan Berangkat Haji Via Filipina Bukan Modus Baru

Senin, 29 Agustus 2016 – 21:12 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen JawaPos.Com

jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri mengungkap bahwa modus pemberangkatan haji asal Indonesia melalui Filipina bukanlah hal baru. Menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto, WNI tergiur berhaji via Filipina karena memang pernah ada yang berhasil tanpa tanpa harus ikut antre hingga bertahun-tahun.

"Apalagi kalau sudah berhasil lolos sekali, makin hari makin mau lagi dia. Apalagi kalau bisa loloskan banyak orang,” ujar Agus di Bareskrim Polri, Senin (29/8).

BACA JUGA: Balita 2,9 Tahun Tewas Setelah Ditolak 6 RS, Presiden Diminta Segera Bertindak

Ia menambahkan, informasi itu pula yang membuat 177 WNI tergiur sehingga berangkat haji via Filipina. Tawaran berhaji tanpa antrean tentu menarik mereka karena jika mendaftar melalui reguler di Indonesia bisa mengantre hingga puluhan tahun.

“Jadi mereka selama ini mendengar ada haji yang bisa cepat. Padahal kan kalau nunggu minimal 10 tahun baru berangkat haji dan pakai daftar tunggu. Namanya ibadah pasti ada yang tertarik," tutur Agus.

BACA JUGA: BNPT Gandeng MUI untuk Perangi Terorisme

Lebih lanjut Agus memaparkan, ke-177 WNI itu ternyata dua kali berangka ke Filipina. Mulanya adalah untuk mengurus paspor dan visa haji.

"Mereka dua kali berangkat ke Filipina. Jadi awalnya mereka direkrut kemudian membayar sebagian, kemudian pergi ke Filipina untuk mengurus paspor. Lalu balik lagi ke Indonesia,"

BACA JUGA: Visa Haji Terlambat, Menag Salahkan Sistem Baru

Hanya saja, mereka akhirnya terendus pihak imigrasi Filipina saat hendak terbang dari Manila ke Arab Saudi. Karenanya mereka sempat ditahan di detensi imigrasi Filipina di Manila.

Namun demikian Bareskrim menganggap ke-177 WNI itu merupakan korban penipuan oleh biro travel. Sebab, mayoritas korbannya juga orang desa yang tak paham administrasi sehingga menurut saja ketika disuruh .

"Mayoritas korban orang kampung. Saya yakin enggak ada niat sedikit pun dari mereka untuk berganti kewarganegaraan. Semua itu konspirasi dari jaringan ini," tandas Agus.

Sayangnya, Agus belum membeber pihak yang menjadi otak penipuan itu. Ia hanya berjanji dalam waktu dekat akan menetapkan tersangkanya.(mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipimpin Ibu Wali Kota Cantik, Apeksi Bahas PP OPD dengan MenPAN-RB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler