Bareskrim Terjunkan Tim Asistensi Usut Kasus Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur

Sabtu, 09 Oktober 2021 – 17:13 WIB
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono. Foto: ANTARA/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional/pri.

jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri menerjunkan tim asistensi terkait dengan kasus dugaan pemerkosaan tiga kakak beradik di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tim asistensi itu untuk melakukan pendampingan terhadap Polres Luwu Timur dan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), terkait dengan proses hukum kasus yang viral tersebut.

BACA JUGA: Terungkap, Inilah Motif Alfitrah Mahasiswa yang Nekat Terjun dari Atas Gedung PIM

"Hari ini tim asistensi Wasidik Bareskrim yang dipimpin seorang kombes dan tim berangkat ke Polda Sulsel," kata Argo dalam siaran persnya, Sabtu (9/10).

Menurut Argo, tim asistensi Bareskrim Polri tersebut bakal bekerja secara profesional. Nantinya apabila ditemukan bukti baru, polisi bakal kembali membuka perkara tersebut.

BACA JUGA: Kasus Pemerkosaan Kakak Beradik Minta Dibuka Lagi, Mabes Polri Beri Respons Begini

Polres Luwu Timur dan Polda Sulsel telah menghentikan proses penyelidikan kasus itu. Pasalnya, aparat tidak menemukan barang bukti yang kuat terkait dengan perkara tersebut.

"Kalau ada bukti baru bisa dibuka kembali," ujar mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur tersebut.

BACA JUGA: Gembong Narkoba Rantauprapat Terancam Hukuman Mati

Jenderal bintang dua ini sebelumnya memastikan bahwa penanganan proses hukum mulai dari penerimaan laporan, penyelidikan, hingga penghentian kasus dugaan pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Dalam hal ini pihak kepolisian sudah melakukan tindaklanjut dari adanya laporan terkait hal itu ke Polres Luwu Timur pada tanggal 9 Oktober 2019.

Setelah menerima laporan itu, Polisi mengantas ketiga anak untuk dilakukan pemeriksaan atau Visum Et Repertum bersama dengan ibunya serta petugas P2TP2A Kabupaten Luwu Timur.

"Hasil pemeriksaan atau visum dengan hasil ketiga anak tersebut tidak ada kelainan dan tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan," kata Argo.

Sementara dari laporan hasil penilaian P2TP2A Kabupaten Luwu Timur bahwa tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga anak tersebut kepada ayahnya.

"Karena setelah sang ayah datang di kantor P2TP2A ketiga anak tersebut menghampiri dan duduk dipangkuan ayahnya," ujar Argo.

Selain itu, dalam hasil pemeriksaan Psikologi Puspaga P2TP2A Luwu Timur, ketiga anak tersebut dalam melakukan interaksi dengan lingkungan luar cukup baik dan normal.

BACA JUGA: Aiptu Yudo & 4 Rekannya Dipecat, Kapolda: Mereka Sudah Tidak Layak Jadi Anggota Polri

Lalu untuk hubungan dengan orang tua cukup perhatian dan harmonis, dalam pemahaman keagamaan sangat baik termasuk fisik dan mental dalam keadaan sehat. (cuy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Budi
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler