jpnn.com - MALANG – Barito Putera menjadi salah satu tim di Indonesia Soccer Championship (ISC) A yang senang memperagakan permainan ofensif.
Hingga pekan ke-28 ISC A, Laskar Antasari–julukan Barito Putera– sudah melepaskan 112 tembakan ke arah gawang lawan.
BACA JUGA: Suguhkan Koreografi Bertema Cinta Damai dan Pita Hitam
Atau bila dirata-rata, Barito Putera melepaskan 4 tembakan terarah pada setiap pertandingan.
Statistik itu lebih baik ketimbang Arema Cronus yang melesakkan 101 tembakan ke gawang. Atau rata-rata 3,6 tembakan ke gawang per pertandingan.
BACA JUGA: Melawan Dua Badai yang sedang Melanda
Statistik tembakan Barito Putera itu bisa menjadi ancaman bagi penjaga gawang Arema Cronus.
Namun, seperti disebut di atas, Arema Cronus bisa mengambil keuntungan dari strategi menyerang yang diperagakan Barito Putera.
BACA JUGA: Sama-sama Kehilangan Pemain Utama
Pelatih Arema Cronus Milomir Seslija lebih suka menghadapi tim yang menerapkan strategi permainan terbuka.
Ketimbang tim-tim yang filosofi permainannya pragmatis, bahkan cenderung defensif dengan menumpuk banyak pemain di lini pertahanan.
Lihat saja, kemenangan terbesar Arema Cronus di ISC A. Yakni saat menghajar Persija Jakarta dengan skor 4-1 di Stadion Gajayana, 18 Oktober 2016.
Waktu itu, Persija membuat ’blunder’ dengan memperagakan permainan terbuka.
Nah, strategi serangan Arema Cronus yang merupakan kombinasi umpan pendek-panjang, bisa efektif menghadapi tim yang seperti itu. Milo mengisyaratkan, timnya tak akan mengubah gaya permainannya.
”Kami akan bermain seperti biasa. Tapi tentu, akan kami analisis dulu lawan kami,” kata pelatih berkebangsaan Bosnia Herzegovina ini seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group) hari ini.
Pelatih berusia 52 tahun itu menyatakan, saat ini, kondisi pemainnya siap tempur menghadapi laga lawan Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, besok (19/11).
”Pemain juga percaya diri saat ini,” kata dia.
Milo menyatakan, berbagai skenario masih mungkin terjadi pada pertandingan besok. Barito Putera bisa jadi tetap ofensif. Tapi bisa jadi, mereka memilih aman dengan bermain defensif meski peluang itu kecil.
Pemilihan strategi bisa menjadi penentu hasil akhir pertandingan. ”Ini sepak bola. Semua bisa menang, bisa kalah. Namun, kami harus lakukan yang terbaik untuk meraih hasil bagus,” kata mantan pemain klub Liga Singapura, Sembawang Rangers FC itu. (c2/muf/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tosi dan Ismed Masih Tumbang, Ini 18 Pemain yang Dibawa Persija ke Madura
Redaktur : Tim Redaksi