Baru 30 Menit, Terjadi Ledakan di Kabin Xpress Air

Senin, 23 Januari 2017 – 04:06 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - jpnn.com -Xpress Air nomor penerbangan XN 812 A nyaris celaka. Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Sorong dan Manokwari, Minggu (22/1) dini hari itu, terpaksa kembali ke Cengkareng.

Usai lepas landas, sekitar 30 menit di udara, terjadi ledakan di dalam kabin yang membuat penumpang panik. Sebagian besar penumpang adalah rombongan massa pendukung kandidat calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat yang baru menghadiri debat kandidat di Metro TV Jakarta.

BACA JUGA: Nanan Soekarna Pengin HDCI Bermanfaat bagi Masyarakat

Di antara penumpang juga terdapat ketua dan anggota KPU kabupaten/kota, staf KPU Provinsi Papua Barat serta dua jurnalis.

Pesawat Xpress Air terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (22/1) dini hari sekitar pukul 01.15 WIT. Menurut keterangan sejumlah penumpang, saat memasuki ruang kabin, mereka sudah merasakan suhu panas tak seperti biasa.

BACA JUGA: Imigrasi Bali Tangkal WN Afsel Predator Seksual

Setelah pesawat mulai meninggalkan langit Pulau Jawa, tiba-tiba penumpang dikejutkan dengan suara ledakan yang diduga berasal dari dalam toilet dan disusul suara ledakan kedua.

Beberapa menit lamanya suasana mencekam dan panik sangat terasa di kabin pesawat. Suara tangis dan dekapan doa terdengar. "Pramugari juga panik dengan kondisi yang terjadi,’’ujar Mira salah satu penumpang XN 812 A.

BACA JUGA: Ahli Sebut Pemeriksaan Calon Tersangka Hukumnya Wajib

"Awak juga kepanasan. Padahal ini terbang dini hari, tapi terasa panas. Putar pendingin tapi yang keluar malah uap panas. Memang sepertinya ada yang tidak beres,’’ujar Mira, bendahara KPU Papua Barat, penumpang tujuan Manokwari. "Telinga terasa sakit sekali seperti mau meledak. Anak-anak banyak yang menangis,’’ imbuh Mira.

Penumpang yang sempat tidur kaget bangun dan merasakan telinga mendengung. Sebagian sudah berpikiran yang tidak-tidak. Saya kaget bangun dan merasakan telinga seperti mau meledak,’’ kata Ayu, penumpang lainnya.

Penumpang makin waswas ketika pramugari mengumumkan bahwa pesawat mengalami kendala teknis sehingga memutuskan kembali mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. "Suasana makin panik, banyak yang sudah menangis dan berdoa. Suara melengking pada mesin pesawat,’’ ujar Mira kepada Radar Sorong.

Dengan kondisi darurat, pilot tetap tenang menerbangkan pesawat hingga kembali mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Tetapi, suara melengking kembali terjadi ketika pramugari membuka pintu toilet. Beberapa penumpang menderita pendarahan di telinga dan hidung, termasuk Ketua KPU Manokwari Selatan.

Ucapan syukur dan puji Tuhan terlontar mulut para penumpang ketika mereka kembali menginjakkan kaki ke tanah. Beberapa penumpang nyaris tak percaya dengan apa yang baru dilalui. "Saya trauma sekali, sampai sekarang masih terasa,’’ ujar Mira.

Turun dari pesawat para penumpang diarahkan ke terminal untuk memeriksakan telinga, hidung dan mata. Beberapa penumpang yang mengalami gangguan pendengaran diperiksa intensif, terutama pendarahan di telinga dan hidung.

Penumpang ditampung sementara di Hotel Bandara Soekarno-Hatta. Pihak maskapai memberikan pilihan bagi penumpang, apakah mau mendapatkan pengembalian uang tiket atau tetap terbang dengan pesawat Xpress Air.

Sebagian memilih pengembalian uang tiket. "Saya memilih pindah maskapai,’’ ujar penumpang lainnya.

Jimmy Demianus Ijie bersama ikut menjadi penumpang pesawat Xpress Air XN 812 A ini. Ia juga mendengar bunyi ledakan kecil ketika pesawat sudah di udara. "Tiba-tiba semua penumpang kaget dan panik. Kemudian ada pengumuman resmi bahwa pesawat harus kembali karena alasan teknis,’’ ujarnya.

Mantan Ketua DPR Papua Barat ini mengatakan, tekanan udara di kabin pesawat tiba-tiba meningkat. Ia mengapresiasi ketenangan pilot hingga membawa kembali mendarat ke Bandara Soetta. "Kalau pesawat dipaksakan terus terbang maka semua di dalam pesawat bisa mati,’’ katanya.

Dia menyayangkan armada Xpress Air yang terbatas, hanya satu pesawat. Mestinya, maskapai penerbangan memiliki beberapa armada. Bila ada pesawat yang mengalami gangguan bisa langsung digantikan pesawat lainnya.

Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Agoes Subagio mengatakan bahwa sebanyak lima penumpang Xpress Air mengalami pendarahan di hidung dan telinga dilarikan ke RS THT Proklamasi BSD Tangerang, dan penumpang yang lain diinapkan di Hotel Bandara Soetta.

Jumlah penumpang Xpress Air sebanyak 111 orang. Pesawat Xpress Air yang mengalami kerusakan dimasukkan ke hanggar. Sementara itu, Area Manager Xpress Air Sorong, Niken Indrisari saat hendak dikonfirmasi via telepon seluler, belum berhasil dihubungi. (lm/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MUI Tamu Presiden Yahudi Harus Beri Klarifikasi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler