Baru 42 Persen Sekolah PTM Terbatas, Kasus Covid-19 Sudah 19.153

Minggu, 26 September 2021 – 20:42 WIB
Sekjen FSGI, Heru Purnomo. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan keprihatinan atas kasus Covid-19 di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Sekjen FSGI Heru Purnomo mengungkapkan kasus Covid-19 paling banyak terjadi di SD sebesar 2,78 persen atau 581 sekolah. Disusul, 252 PAUD, SMP sebanyak 241 sekolah.

BACA JUGA: Fakta Terbaru soal Klaster Covid-19 PTM, Daerah Ini Pecah Rekor

Kemudian SMA sebanyak 107 sekolah, SMK 70 sekolah, dan terakhir Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 13 sekolah. 

"Kami menyesalkan ribuan peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan yang terkonfirmasi Covid-19, mulai dari jenjang pendidikan PAUD sampai SMA/SMK, dengan kasusnya tertinggi di jenjang SD," kata Heru di Jakarta, Minggu (26/9).

BACA JUGA: Soal Klaster PTM Terbatas, Begini Respons Kemendikbudristek

Dia melanjutkan kalau dijumlah dari PAUD sampai SMA/SMK termasuk SLB maka yang terkonfirmasi Covid mulai dari peserta didik, pendidik dan tenga kependidikan mencapai 19.153 orang.  Ini angka yang sangat besar. Padahal kata Heru PTM baru digelar oleh 42 persen satuan pendidikan.

"Baru 42 persen saja sudah tinggi kasus, Covid-19 apalagi jika PTM digelar serentak nantinya," ucapnya.

BACA JUGA: Soal Klaster Covid-19 PTM, Begini Respons Menkominfo

Heru mengungkapkan pihaknya bingung dengan kebijakan pemerintah membuka sekolah PAUD dan SD, tetapi tidak membuka perguruan tinggi, padahal mahasiswa umumnya sudah divaksin dan perilaku mahasiwa lebih terkontrol. Sementara peserta didik TK dan SD belum divaksin dan perilaku usia itu sulit dikontrol, sehingga rentan terjadi penularan.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri menyatakan data yang beredar ke publik bukan menunjukkan klaster Covid-19 di sekolah, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19 dan akumulasi selama 14 bulan (sejak Juli 2020). 

Data tersebut menurut Kemendikbudristek didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang mengisi survei dari Kemendikbudristek. Namun menurutnya, penularan Covid-19 tersebut belum tentu terjadi di satuan pendidikan. Sebab, satuan pendidikan yang melapor itu ada yang sudah melaksanakan PTM terbatas dan ada yang belum. (esy/jpnn)

 


Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler