jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mendorong pihak-pihak yang belum puas dengan hasil Pemilu agar menggunakan cara-cara konstitusional dalam menyalurkan protesnya.
Hal ini diasampikan Kiai Said ketika dimintai tanggapan atas ketidakpuasan pendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terhadap pelaksanaan Pemilu, dan berencana menggeruduk KPU.
BACA JUGA: Sejumlah Petahana Diperkirakan Tergusur, Kursi Legislatif Didominasi Wajah Baru
"Ya itu urusan mereka, ada jalurnya, ada Bawaslu, ada MK nanti. Kami cuma sebagai ormas ini yang penting menjaga keutuhan masyarakat, kembali kepada ukuwah nasional, ukuwah watoniah," ucap Kiai Said.
Hal ini disampaikan anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/5).
BACA JUGA: Menantu Bupati Berpeluang menjadi Ketua Dewan
BACA JUGA: Yenny Wahid Imbau Pemenang Pilpres 2019 Rangkul yang Kalah
Kiai Said juga menyoroti penggunaan isu-isu agama dalam Pemilu 2019 yang dinilainya baru kali ini terjadi. Dia berharap kondisi teraebut tidak terulang kembali pada pesta demokrasi berikutnya. Sebab, Pemilu itu harusnya adu program, bukan membawa isu-isu agama.
BACA JUGA: Perolehan Suara PAN Jeblok, Pak Ketua Mengundurkan Diri
Dia bahkan mengingatkan bahwa isu agama itu sangat berbahaya, dan sudah jelas memecah belah masyarakat di Timur Tengah.
BACA JUGA: Sebut Jokowi Keturunan PKI, Anak Bos Travel Umrah Dibekuk Polisi
"Terus terang saja kalau pasangan Jokowi - Kia Ma'ruf Amin disebut antiislam lucu lah, masa Kiai Ma'ruf antiislam. Mudah-mudahan pelajaran yang sangat berharga Pemilu sekarang dengan isu agama, yang akan datang jangan sampai," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dorong Pemerintah Cari Tahu Penyebab Meninggalnya KPPS
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam