jpnn.com, MEDAN - Wajah-wajah baru diprediksi bakal mengisi kursi DPRD Sumut periode 2019-2024. Sejumlah caleg petahana diperkirakan tergusur dari kursinya.
Hal ini terlihat dari hasil perolehan suara yang diraih masing-masing partai politik peserta Pemilu 2019 berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi suara yang digelar KPU Sumut di Hotel JW Marriott, sejak 6-9 Mei 2019.
BACA JUGA: Menantu Bupati Berpeluang menjadi Ketua Dewan
Seperti di daerah pemilihan (Dapil) Sumut 6 meliputi tiga kabupaten, yakni, Labura, Labuhanbatu dan Labusel, beberapa caleg petahana seperti Basyir dari PKS, Novita Sari dari Partai Golkar, HT Milwan dari Partai Demokrat, Aripay Tambunan dari PAN, Patar Sitompul dari Partai Hanura, harus merelakan kursinya kepada caleg baru yang terpilih.
BACA JUGA: Hasil Pleno KPU Kaltara, Jokowi - Ma’ruf Unggul di Lima Kabupaten/Kota
BACA JUGA: Perolehan Suara PAN Jeblok, Pak Ketua Mengundurkan Diri
Data rekapitulasi suara Pemilu 2019 memperlihatkan Partai Gerindra menjadi peraih suara terbanyak, yakni 91.044 suara. Disusul Golkar (89.643), Hanura (64.899), PDI Perjuangan (62.618), PKS (53.484), PAN (46.210), Nasdem (34.428) dan PKB (32.093).
Setelah dilakukan penghitungan sesuai metode Sainte Lague, yakni pembagian dengan pembagi bilangan ganjil; 1, 3, 5, 7 dan seterusnya, diperoleh hasil di mana kuota 8 kursi DPRD Sumut yang tersedia di Dapil 6 dibagi rata delapan partai berbeda. Yaitu Gerindra, Golkar, Hanura, PDIP, PKS, PAN, Nasdem dan PKB, masing-masing berhasil mendapatkan satu kursi.
BACA JUGA: DPR Dorong Pemerintah Cari Tahu Penyebab Meninggalnya KPPS
Adapun nama-nama calon anggota DPRD Sumut dari Dapil 6 berdasarkan perolehan suaranya diperkirakan ada dua caleg petahana terpilih yakni; Ari Wibowo dari Partai Gerindra yang meraih 30.084 suara, dan Zeira Salim Ritonga dari PKB meraih 16.956 suara.
Sementara enam kursi lagi ditempati wajah baru yakni Poaradda Nababan dari PDIP meraih 14.882 suara, Erni Ariyanti dari Partai Golkar meraih 58.058 suara, Erwinsyah Tanjung dari NasDem meraih 16.105 suara, Dedi Iskandar dari PKS meraih 21.376 suara, Muhammad Gandhi Faisal Siregar dari PAN meraih 15.330 suara, dan Edi Susanto Ritonga dari Hanura meraih 24.668 suara.
Sedangkan untuk perolehan kursi di Dapil 12, Siantar-Simalungun, tampaknya juga akan dibagi rata masing-masing satu kursi. Yakni PDI Perjuangan (90.000 suara), NasDem (67.000 suara), Golkar (59.322 suara), Demokrat (47.233), PKS (30.596), Hanura (25.591), dan PPP (18.497).
Untuk Dapil 11 meliputi Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat, sejumlah petahana juga diperkirakan bakal tergusur, diantaranya Layari Sinukaban dari Partai Demokrat, Toni Togatorop dari Partai Hanura, dan Leonard Surungan Samosir dari Partai Golkar.
Komisioner KPU Sumut Divisi Teknis, Benget Silitonga menyatakan belum bisa memastikan perolehan suara dan kursi setiap partai politik peserta pemilu saat ini, sekali pun nantinya pihaknya rampung melaksanakan rekapitulasi.
“Nanti yang menentukan perolehan suara setiap partai adalah KPU RI. Setelah dipastikan tidak ada sengketa politik di Mahkamah Konstitusi,” katanya.
BACA JUGA: Sejumlah Petahana Diperkirakan Tergusur, Kursi Legislatif Didominasi Wajah Baru
Dua partai politik pendatang baru peserta Pemilihan Umum 2019, yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), sama-sama punya peluang mendapat kursi ditingkat DPRD Sumut meski di skala nasional sesuai Parliamentary Treshold (PT) kedua parpol kuat kemungkinan tidak lolos.
Ketua Partai Perindo Sumut, Rudi Zulham Hasibuan terkesan malu-malu mengungkapkan perolehan kursi pihaknya di legislatif Sumut mendatang. “Sudah ada gambaran, tapi nanti sajalah pada 22 Mei,” katanya menjawab Sumut Pos, kemarin.
Apakah minimal dapat satu kursi di DPRD Sumut, Rudi menjawab diplomatis. “Lebihlah kalau satu kursi. Tapi nanti ajalah tanggal 22, tiba-tiba berubah lagi kan gak enak. Ini masih dikawal terus ditingkat kabupaten/kota juga provinsi,” ucapnya.
Saat ini diakui dia kondisi perolehan suara masih dinamis, dimana masih dapat berubah sewaktu-waktu. Artinya di satu daerah pemilihan bisa bertambah, dan di dapil lain justru terjadi pengurangan. “Itu nanti ajalah,” bilangnya saat disinggung apakah dapat tiga kursi di legislatif Sumut. “Justru pastinya nanti (22 Mei). Kabupaten dan kota sudah ada melapor ke kami,” pungkas dia.
Berbeda seperti Partai Perindo, Partai Garuda mengungkap kemungkinan besar akan mendapat tiket terakhir alias satu kursi DPRD Sumut mendatang, yakni dari Dapil Sumut 8. “Itu Suarnata Wuaruwu nomor urut 2, asli dari Nias. Potensi kami baru di Dapil Sumut 8, yang memperebutkan enam kursi dan masih rebut-rebutan pada kursi terakhir,” kata Ketua Partai Garuda Sumut, Irwansyah.
Adapun perolehan suara caleg Partai Garuda di dapil tersebut, hampir sekitar 17 ribuan suara. Pihaknya optimis terus mendulang suara dari sana mengingat masih ada 20 kecamatan lagi belum dilakukan rekapitulasi. “Kan kemarin pemilihan ulang di sana, akibat keterlambatan logistik. Sementara untuk kabupaten baru Nias Selatan kami dapat empat kursi, yakni Dapil II, Dapil IV, Dapil V dan Dapil VI,” ungkapnya.
Sejauh ini diakui pihaknya perolehan suara berdasarkan target yang ditetapkan, masih jauh dari ekspektasi. “Tapi harus riil juga melihatnya apalagi dengan sistem saint league kali ini, berat memang perjuangan. Dan kita juga partai baru. Namun rata-rata petahana juga jeblok dan kami banyak kalah karena permainan politik uang,” katanya.
Pihaknya menyadari kekurangan tenaga sanksi di sejumlah tempat pemungutan suara, membuat C1 Partai Garuda kerap dimainkan oknum-oknum parpol lain yang tidak bertanggungjawab.
“Di situ kami kalahnya. Terlebih lagi karena kurangnya saksi di TPS. Ada kekurangan C1 kami yang tak bisa dikomplain, menjadikan banyak suara hilang. Sebenarnya untuk upaya kami sudah maksimal,” pungkasnya. (prn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Menang, Kursi Partai Lokal Aceh Kok Berkurang?
Redaktur & Reporter : Budi