jpnn.com, JAKARTA - Mulai 2019, pemerintah akan mulai menyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kebudayaan. Jumlahnya menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sekitar Rp 1 triliun lebih.
"Jadi nanti bantuan fasilitasi seperti ini tidak lagi menggunakan dana pendidikan," ujar Menteri Muhadjir, Kamis (19/7).
BACA JUGA: Bamsoet Tak Mau Masyarakat Dirugikan PPDB Sistem Zonasi
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Faridmengungkapkan, DAK untuk kebudayaan tersebut telah disetujui legislatif, kepala negara, dan menteri terkait. Alokasinya berada di luar anggaran fungsi pendidikan yang saat ini sudah memenuhi 20 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini, pembahasan sudah masuk dalam teknis terkait sasaran prioritas, bobot, dan mekanisme.
"Arahan presiden prinsipnya jangan dibagi rata. Prioritasnya akan lebih banyak kepada aspek non fisik," jelasnya.
BACA JUGA: PGRI Dukung Rencana Penarikan Kewenangan Pemda Urus Guru
Dirjen Hilmar juga menambahkan, pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan harus menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang akan menjadi salah satu landasan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) berikutnya.
Berdasarkan PPKD, pemerintah baik pusat maupun daerah akan lebih mudah dalam melakukan perumusan Strategi Kebudayaan baik daerah maupun nasional. Sehingga mendatang pemberian bantuan dan perumusan kebijakan terkait kebudayaan dapat lebih jelas, tepat, dan konkret.
BACA JUGA: Kemendikbud Diminta Menggeber Deradikalisasi di Sekolah
"Targetnya Agustus ini penyusunan PPKD sudah selesai semua di level kabupaten/kota," kata Hilmar.
Beberapa kabupaten dan kota telah menyelesaikan dan menyerahkan pokok pikiran kebudayaan daerahnya.
Diharapkan pada November, strategi kebudayaan yang sifatnya nasional akan disahkan presiden dan disampaikan pada Kongres Kebudayaan. "Itu menjadi dasar penyusunan RPJMN," ucap Hilmar. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Anak Lebih Cinta Buku Daripada Gadget
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad